Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Indonesia

3 tewas, kronologi kecelakaan maut pesawat latih di BSD City, Serpong

Pesawat nahas itu baru melakukan survei di Tanjung Lesung, Banten untuk acara airshow.

3 tewas, kronologi kecelakaan maut pesawat latih di BSD City, Serpong
Pesawat latih tipe Tecnam P2006T dengan nomor registrasi PK-IFP yang terjatuh di lapangan Sunburst BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu siang (19 Mei). (Antara)
20 May 2024 08:47AM (Diperbarui: 20 May 2024 04:13PM)

BSD CITY: Pesawat latih tipe Tecnam P2006T (sebelumnya disebut dengan Cessna 172) dengan nomor registrasi PK-IFP terjatuh di kawasan BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu siang (19 Mei) pukul 13.50 WIB.

Tiga orang meninggal dunia akibat kecelakaan maut itu.

Pesawat yang dimiliki Indonesia Flying Club itu dilaporkan hilang kontak pada pukul 13.43 WIB dan sempat memberikan panggilan kode darurat atau mayday.

'Mayday' adalah istilah penerbangan yang menandakan pesawat sedang mengalami situasi berbahaya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi dikutip detikNews, menjelaskan rute penerbangan pesawat adalah dari Bandara Pondok Cabe menuju Bandara Tanjung Lesung, Salakanegara, Pandeglang, Banten dan kembali ke Bandara Pondok Cabe.

Pesawat itu, lanjut Kombes Ady baru selesai melakukan survei di Tanjung Lesung, Banten untuk acara airshow.

Pesawat nahas itu take off dari Bandara Pondok Cabe pukul 11.36 WIB dan mendarat di Bandara Tanjung Lesung, Salakanegara, Pandeglang, Banten pukul 13.10 WIB.

Saat kembali ke Bandara Pondok Cabe, pesawat jatuh di  Lapangan Sunburst, BSD.

Pesawat, menurut cerita saksi mata yang berjarak 100 meter, sempat oleng sebelum akhirnya terjatuh.

Saksi juga melihat satu orang di pesawat berteriak meminta tolong.

Pesawat meluncur turun tak terkontrol menabrak sejumlah dahan pohon sebelum menghantam pinggir lapangan dalam kondisi kepala pesawat lebih dulu membentur tanah.

Kondisi pesawat hancur lebur.

Kapolres Tangerang Selatan AKPB Ibnu Bagus Santoso mengatakan hujan lebat mengguyur BSD saat pesawat jatuh. Namun, pihak kepolisian enggan menyimpulkan penyebab dari kecelakaan tersebut.

Polisi juga menolak menarik kesimpulan mengenai adanya ledakan saat pesawat jatuh. Ibnu mengatakan hasil temuan awal pilot terlempar dari pesawat saat insiden itu terjadi.

Pesawat berjenis komersil itu biasa disewakan untuk wisata udara.

Kepala Basarnas Jakarta Desiana Kartika Bahari mengatakan Basarnas tiba di lokasi pada pukul 14.45 WIB.

Evakuasi selesai pada pukul 16.45 WIB. Dia menjelaskan kondisi jenazah ketiga korban masih utuh saat dievakuasi. Dua berada di dalam pesawat dan satu di luar.

Jenazah korban dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk penanganan lebih lanjut.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dilansir CNBC Indonesia mengkonfirmasi tiga korban jiwa adalah adalah pilot pesawat Captain Pulu Darmawan, co-pilot Captain Suanda dan engineer Farid Ahmad.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan menginvestigasi penyebab jatuhnya peawat.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan pihaknya akan mempelajari mengapa pilot mengarahkan pendaratan ke lapangan Sandburst. Dari kacamatanya ada upaya pilot untuk mendarat darurat.

"Di sini kita lihat pilot berusaha untuk mendarat darurat. Berusaha mungkin mendarat darurat lah. Karena memang di situ lapangan, cuma masalahnya dia terkena pohon duluan tapi kalau dia sempat masuk ke lapangan ya mungkin aman lah," kata Soerjanto.

Soerjanto melanjutkan, ban pesawat dalam posisi belum keluar ketika jatuh ke tanah.

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.

Source: Others/ew

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan