Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Indonesia

100 hari berkuasa, angka kepuasan rakyat terhadap Prabowo lampaui Jokowi

Kebijakan-kebijakan populis Prabowo seperti Makan Bergizi Gratis dan Cek Kesehatan Gratis sangat berpengaruh terutama terhadap masyarakat menengah ke bawah.

100 hari berkuasa, angka kepuasan rakyat terhadap Prabowo lampaui Jokowi
Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. (Foto: CNA/Danang Wisanggeni)

JAKARTA: Tingkat kepuasan publik terhadap 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menembus 80,9 persen, menurut survei terbaru Litbang Kompas.

Hanya 19,1 persen responden menyatakan tidak puas dengan kinerja pemerintah.

Angka kepuasan ini jauh lebih tinggi dibandingkan tingkat kepuasan publik terhadap 100 hari pertama pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla pada 2015 yang hanya mencapai 65,1 persen.

FAKTOR PENDORONG KEPUASAN PUBLIK

Survei ini mengungkap berbagai alasan di balik tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Prabowo-Gibran.

Sebanyak 30,2 persen responden menyebut kinerja baik pemerintahan sebagai alasan utama.

Sementara itu, 18,1 persen menilai kepemimpinan Prabowo-Gibran menunjukkan sifat yang merakyat.

Selain itu, 14,4 persen responden merasa puas karena pemerintah sering memberikan bantuan sosial (bansos)

Sebanyak 7,3 persen menilai pemerataan pembangunan hingga ke desa, dan 7,3 persen lainnya mengapresiasi pembangunan yang dianggap masif.

Ada pula 6,8 persen responden yang menilai pemerintahan Prabowo-Gibran mampu mengatasi persoalan bangsa, sementara 3,2 persen menyebut keberhasilan pemerintah dalam pelaksanaan pemilu.

Manajer Riset Litbang Kompas, Ignatius Kristanto, menyebut tingginya tingkat kepuasan ini tak lepas dari euforia Pemilu 2024 yang masih terasa hingga kini.

"Berbeda dengan tahun 2015, saat Jokowi baru memulai, masyarakat saat itu lebih terpolarisasi. Prabowo-Gibran berhasil mendapatkan dukungan kuat dengan kemenangan satu putaran 58 persen, dibandingkan Jokowi yang hanya 54 persen," urai Kristanto dalam pemaparan virtual dikutip dari Kompas.com, Senin (20/1).

Prabowo dinilai berhasil mengeluarkan sejumlah kebijakan populis dalam 100 hari pertamanya, seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis, dan pembatalan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

"Kebijakan ini sangat berpengaruh, terutama di kalangan masyarakat menengah ke bawah," jelas Kristanto.

Faktor stabilitas politik juga dianggap berkontribusi besar. Hampir seluruh partai mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, kecuali PDI Perjuangan, yang juga tidak bersikap menyerang.

Presiden baru Indonesia, Prabowo Subianto, dan mantan Presiden Joko Widodo berjalan sambil memeriksa barisan pasukan kehormatan dalam upacara serah terima di Istana Kepresidenan, Jakarta, Indonesia, 20 Oktober 2024. (Reuters/Willy Kurniawan)

PUJIAN JOKOWI TERHADAP KINERJA PRABOWO-GIBRAN

Mantan Presiden Jokowi turut memuji capaian Prabowo-Gibran.

Ia menyebut masyarakat di tingkat akar rumput menilai kinerja pemerintahan sangat baik.

"Kalau perasaan saya, tingkat kepuasan pasti tinggi. Makan Bergizi Gratis, misalnya, sangat baik untuk menangani ekonomi makro," ujar Jokowi kepada detikJateng saat ditemui di kediamannya di Solo, Kamis (16/1.

Jokowi juga menyoroti pertumbuhan ekonomi yang masih mencapai 5 persen, meskipun banyak negara besar tengah menghadapi resesi.

"Kita harus bersyukur karena ekonomi kita masih tumbuh dengan baik," tambahnya.

Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 4–10 Januari 2025 dengan melibatkan 1.000 responden dari 38 provinsi di Indonesia.

Metode pencuplikan yang digunakan adalah sistematis bertingkat dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error plus minus 3,10 persen.

Survei ini sepenuhnya dibiayai oleh Harian Kompas.

Ikuti Kuis CNA Memahami Asia dengan bergabung di saluran WhatsApp CNA Indonesia. Menangkan iPhone 15 serta hadiah menarik lainnya.

Source: Others/ew

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan