Trump kerahkan 700 marinir ke Los Angeles, WNI diimbau hindari tempat aksi massa
Aksi protes menentang penangkapan imigran ilegal di Los Angeles berujung ricuh, polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet.

Pasukan Garda Nasional California dan petugas polisi berjaga dalam unjuk rasa menentang razia imigrasi di Los Angeles, California, AS, 9 Juni 2025. (Foto: REUTERS/David Ryder)
LOS ANGELES, AS: Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan telah mengerahkan sekitar 700 marinir untuk mengamankan aksi protes kebijakan imigrasi di Los Angeles, negara bagian California.
Diberitakan CNN, Senin (9/6), perintah ini datang dari Trump setelah aksi protes masih terus berlangsung di hari keempat. Ratusan Marinir ini berasal dari Pusat Tempur Darat Korps Marinir Angkatan Udara AS di California.
Dalam unggahannya di X, militer AS memperlihatkan foto-foto marinir mereka yang tengah bersiap berangkat ke Los Angeles, mengendarai mobil tempur lapis baja.
Militer AS mengatakan marinir akan membantu melindungi properti negara di Los Angeles sampai tentara Garda Nasional sudah datang dengan lengkap. Trump sampai saat ini belum mengeluarkan perintah berdasarkan Undang-Undang Pemberontakan yang akan memberi wewenang marinir untuk melakukan penangkapan.

Pemerintah negara bagian California telah melancarkan gugatan terhadap Trump untuk menjegal upayanya mengirimkan marinir. Namun gugatan itu tidak mampu mencegah Trump membuat keputusan.
Sebelumnya, aksi protes di Los Angeles berujung bentrok antara massa dengan aparat. Polisi melepaskan tembakan peluru karet dan gas air mata ke arah demonstran yang melakukan pembakaran dan perusakan.
Trump telah mengaktifkan 2.000 tentara Garda Nasional, namun baru 300 yang datang untuk mengamankan aksi protes. Pasukan Garda Nasional lainnya diperkirakan akan tiba dalam beberapa jam lagi ke Los Angeles.
Aksi massa di Los Angeles adalah bentuk penentangan atas razia dan penangkapan orang-orang yang dianggap sebagai imigran ilegal oleh petugas Badan Imigrasi dan Bea Cukai AS atau ICE.
Penangkapan ini adalah salah satu program utama Trump dalam mengatasi masalah pendatang ilegal. Menurut Trump, Los Angeles terlalu banyak menampung imigran gelap dan pemerintah negara bagian tidak melakukan upaya dalam mendeportasi mereka.

WNI DIMINTA JAUHI KERAMAIAN
Kementerian Luar Negeri Indonesia di Jakarta mengatakan terus memonitor kondisi di AS, terutama pada aksi protes di Los Angeles serta menjalin komunikasi dengan simpul-simpul WNI.
Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia (BHI), Judha Nugraha, mengimbau WNI di AS untuk menjauhi keramaian.
"Kemlu telah menyampaikan imbauan agar para WNI di AS meningkatkan keamanan diri dan keluarga dengan menghindari tempat keramaian/aksi massa, terus memantau perkembangan situasi terbaru dari sumber resmi setempat serta mematuhi peraturan yang ditetapkan otoritas setempat," kata Judha dalam pernyataannya, Senin (9/6).
Terkait penggerebekan oleh petugas ICE di Los Angeles, Kemlu RI mengatakan ada dua WNI yang tertangkap dalam operasi tersebut. Keduanya adalah ESS (perempuan, 53 th) dan CT (laki laki, 48 th).
"ESS ditangkap karena berstatus ilegal dan CT ditangkap karena memiliki catatan pelanggaran narkotika dan illegal entry. KJRI Los Angeles saat ini sedang berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk akses pendampingan kekonsuleran bagi kedua WNI tersebut," kata Judha.
Judha juga mengingatkan WNI yang memiliki rencana ke AS agar memastikan visa mereka valid dan sesuai peruntukannya serta mengantisipasi pemeriksaan imigrasi yang lebih ketat saat ketibaan di bandara AS.
"Bagi WNI yang terdampak kebijakan imigrasi AS, agar memahami hak-hak dalam sistem hukum di AS, antara lain, hak mendapatkan pendampingan pengacara dan hak menghubungi Perwakilan RI terdekat," kata Judha.
WNI juga dapat menghubungi hotline perlindungan WNI jika menghadapi keadaan darurat di nomor berikut ini:
- KBRI Washington DC: 202 569 7996
- KJRI Chicago: 312 547 9114
- KJRI Los Angeles: 213 590 8095
- KJRI New York: 347 806-9279
- KJRI San Fransisco: 415 875 0793
- KJRI Houston: 713 282 5544
- Tekan Tombol Darurat di aplikasi Safe Travel Kemlu
Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. Pastikan fungsi notifikasi telah dinyalakan dengan menekan tombol lonceng.