Skip to main content
Iklan

Dunia

Trump desak Hamas terima gencatan senjata 60 hari di Gaza, Israel telah terima 'proposal akhir' ini 

Trump desak Hamas terima gencatan senjata 60 hari di Gaza, Israel telah terima 'proposal akhir' ini 

Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, AS, 7 April 2025. REUTERS/Kevin Mohatt/Foto Arsip

WASHINGTON: Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesak kelompok militan Palestina, Hamas yang didukung Iran untuk menyetujui apa yang disebutnya "proposal akhir" untuk gencatan senjata 60 hari dengan Israel di Gaza yang akan disampaikan oleh pejabat mediasi dari Qatar dan Mesir.

Dalam unggahan media sosial, Trump mengatakan perwakilannya mengadakan pertemuan "panjang dan produktif" dengan pejabat Israel tentang Gaza.

Ia tidak menyebutkan nama perwakilannya, tetapi utusan khusus AS Steve Witkoff, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, dan Wakil Presiden JD Vance dijadwalkan bertemu dengan Ron Dermer, penasihat senior Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Trump mengatakan Israel telah menyetujui persyaratan untuk menyelesaikan gencatan senjata selama 60 hari, "selama waktu tersebut kami akan bekerja dengan semua pihak untuk mengakhiri Perang". Ia mengatakan perwakilan Qatar dan Mesir akan menyampaikan "proposal akhir" ini kepada Hamas.

"Saya berharap, demi kebaikan Timur Tengah, Hamas menerima Kesepakatan ini, karena kesepakatan ini tidak akan membaik - HANYA AKAN MENJADI LEBIH BURUK. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!" katanya dalam postingannya pada hari Selasa (1/7). 

Trump mengatakan kepada wartawan sebelumnya pada hari itu bahwa ia berharap kesepakatan gencatan senjata untuk para sandera dapat dicapai minggu depan antara Israel dan militan Hamas di Gaza. Ia dijadwalkan bertemu dengan Netanyahu di Gedung Putih pada hari Senin.

Hamas mengatakan bersedia membebaskan sandera yang tersisa di Gaza berdasarkan kesepakatan apa pun untuk mengakhiri perang, sementara Israel mengatakan perang hanya dapat berakhir jika Hamas dilucuti dan dibubarkan. Hamas menolak untuk meletakkan senjatanya.

Perang di Gaza dipicu ketika militan yang dipimpin Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 251 orang, menurut penghitungan Israel.

Kedua belah pihak tidak menunjukkan tanda-tanda kesiapan untuk mengalah dari posisi mereka yang mengakar.

AS telah mengusulkan gencatan senjata selama 60 hari dan pembebasan setengah dari sandera dengan imbalan tahanan Palestina dan jenazah warga Palestina lainnya.

Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengatakan awal minggu ini Israel telah menyetujui gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan selama 60 hari yang diusulkan AS, dan menyerahkan tanggung jawab kepada Hamas.

Warga Palestina menyelamatkan diri dengan barang-barang mereka saat meninggalkan rumah setelah militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi dari Khan Younis timur, di Jalur Gaza selatan, 19 Mei 2025. (REUTERS/Hatem Khaled)

MANFAATKAN MOMENTUM SERANGAN AS 

Trump dan para pembantunya tampaknya berusaha memanfaatkan momentum dari serangan AS dan Israel terhadap situs nuklir Iran, serta gencatan senjata yang terjadi minggu lalu dalam konflik tersebut, untuk mengamankan gencatan senjata yang langgeng dalam perang di Gaza.

Trump mengatakan kepada wartawan saat berkunjung ke Florida bahwa ia akan bersikap "sangat tegas" kepada Netanyahu terkait perlunya gencatan senjata Gaza yang cepat sambil mencatat bahwa pemimpin Israel juga menginginkannya.

"Kami berharap itu akan terjadi. Dan kami menantikannya terjadi minggu depan," katanya kepada wartawan. "Kami ingin membebaskan para sandera."

Kementerian kesehatan Gaza mengatakan serangan militer Israel pasca-7 Oktober telah menewaskan lebih dari 56.000 warga Palestina.

Serangan itu juga menyebabkan krisis kelaparan, membuat seluruh penduduk Gaza mengungsi dan memicu tuduhan genosida di Mahkamah Internasional dan kejahatan perang di Mahkamah Kriminal Internasional. Israel membantah tuduhan tersebut.

Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. Pastikan fungsi notifikasi telah dinyalakan dengan menekan tombol lonceng.

Source: AGENCIES/CNA/ih

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan