Skip to main content
Iklan

Dunia

Rencana pengerahan pasukan internasional Gaza sedang dikerjakan: Penasihat AS

Rencana pengerahan pasukan internasional Gaza sedang dikerjakan: Penasihat AS

Sebuah tank militer Israel bersiap untuk bergerak di atas sebuah truk, setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas menyepakati fase pertama gencatan senjata Gaza, di sisi Israel yang berbatasan dengan Gaza pada 9 Oktober 2025. (Foto: REUTERS/Ammar Awad)

16 Oct 2025 12:31PM (Diperbarui: 16 Oct 2025 12:32PM)

WASHINGTON: Perencanaan telah dimulai untuk pasukan internasional yang akan memasuki Gaza guna menstabilkan keamanan di wilayah Palestina tersebut, kata dua penasihat senior AS pada hari Rabu (15/10).

Salah satu persyaratan utama dari rencana 20 poin Presiden Donald Trump untuk Gaza adalah pembentukan pasukan stabilisasi yang didukung AS. Amerika Serikat telah setuju untuk menyediakan hingga 200 tentara untuk mendukung pasukan tersebut tanpa harus ditempatkan di Gaza sendiri.

"Saat ini, yang ingin kami capai hanyalah stabilisasi dasar situasi. Pasukan stabilisasi internasional sedang mulai dibangun," kata seorang penasihat.

Di antara negara-negara yang diwawancarai AS untuk berkontribusi pada pasukan tersebut adalah Indonesia, Uni Emirat Arab, Mesir, Qatar, dan Azerbaijan, kata penasihat tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim.

Para penasihat mengatakan terdapat hingga dua lusin pasukan AS di wilayah tersebut untuk membantu mempersiapkan operasi, dengan menjalankan peran "koordinasi dan pengawasan".

"Tujuannya adalah untuk memanfaatkan semua mitra lokal yang ingin membantu dan terlibat," kata penasihat tersebut.

ZONA AMAN WARGA SIPIL

Setelah Hamas membunuh tujuh orang di Kota Gaza yang dituduhnya bekerja sama dengan Israel, para penasihat mengatakan ada diskusi untuk membangun zona aman bagi warga sipil guna mencegah insiden serupa.

Penasihat kedua mengatakan bahwa tidak akan ada warga Gaza yang dipaksa meninggalkan daerah kantong Palestina yang porak-poranda itu. Para pejabat sedang mempertimbangkan pembangunan kembali di wilayah yang bebas dari militan Hamas.

Trump mengatakan ia ingin melihat daerah kantong itu dibangun kembali dan telah menjanjikan investasi dari berbagai mitra internasional, tetapi upaya ini akan membutuhkan waktu.

Para penasihat juga mengatakan kesabaran dibutuhkan untuk menemukan sandera Israel yang tewas, dengan mengatakan bahwa proses ini akan memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan karena jenazah mereka terkubur di bawah reruntuhan dan persenjataan yang belum meledak.

Mereka mengatakan ada diskusi tentang pemberian hadiah bagi informasi yang mengarah pada penemuan jenazah.

Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. Pastikan fungsi notifikasi telah dinyalakan dengan menekan tombol lonceng.

Source: AGENCIES/ih

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan