Prabowo dalam kunjungan 'solidaritas' ke Qatar, di tengah KTT Arab, Muslim untuk kecam serangan Israel
Qatar mendesak masyarakat internasional "berhenti menggunakan standar ganda" dan menghukum Israel atas apa yang ia sebut sebagai "kejahatan" negara itu.
Presiden Indonesia, Prabowo Subianto (kiri), bertemu dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, pada 12 September 2025. (Foto: Facebook/Setkab RI)
JAKARTA: Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, menyatakan solidaritasnya kepada Qatar setelah serangan udara Israel yang menargetkan para pemimpin kelompok militan Palestina, Hamas, di Doha awal pekan ini, dalam kunjungannya ke negara Teluk tersebut pada Jumat (12 September).
Dalam pertemuannya dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani di Istana Lusail, Qatar, Prabowo mengatakan Indonesia sepenuhnya mendukung kedaulatan Qatar dan berdiri bersama rakyatnya, demikian dilaporkan media.
Prabowo "memutuskan untuk melakukan kunjungan tersebut segera sebagai tanggapan atas serangan Israel di Doha" pada hari Selasa, ujar Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, yang mendampingi presiden dalam lawatan yang juga mencakup kunjungan ke Uni Emirat Arab (UEA).
Kantor berita Antara juga mengutip pernyataan Sekretaris Kabinet yang menyatakan bahwa kunjungan resmi tersebut bertujuan untuk menunjukkan solidaritas Indonesia dengan pemerintah dan rakyat Qatar di tengah meningkatnya ketegangan regional.
Antara melaporkan bahwa Prabowo telah menegaskan kembali solidaritas penuh negaranya dengan Qatar dan rakyatnya, serta dukungan Indonesia terhadap semua langkah yang diambil untuk menjaga kedaulatan dan integritas wilayahnya.
Kunjungan Prabowo ke Qatar menyusul panggilan telepon dengan Emir Qatar pada hari Rabu, di mana ia "menanyakan kondisi Qatar" pasca serangan udara Israel, menurut Teddy.
Teddy mengatakan Indonesia memandang serangan Israel sebagai pelanggaran berat terhadap prinsip-prinsip hukum internasional, dan bahwa "serangan itu juga berisiko meningkatkan dan memperluas konflik" di Timur Tengah.
Hamas mengatakan lima anggotanya tewas dalam serangan hari Selasa, termasuk putra kepala Hamas di Gaza yang diasingkan dan negosiator utama Khalil al-Hayya.
Qatar mengutuk serangan itu sebagai "pengecut", menyebutnya sebagai pelanggaran berat hukum internasional, dan juga berjanji bahwa Israel akan menghadapi reaksi kolektif dari mitra-mitra regional.
"Akan ada respons dari kawasan ini. Respons ini saat ini sedang dalam konsultasi dan diskusi dengan mitra-mitra lain di kawasan ini," ujar Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani kepada media CNN pada hari Rabu.
Dewan Keamanan PBB pada hari Kamis mengecam serangan terhadap Qatar dan menyerukan de-eskalasi, tanpa menyebut nama Israel.
Dalam sebuah pernyataan, Dewan Keamanan "menekankan pentingnya de-eskalasi dan menyatakan solidaritas mereka dengan Qatar", yang membutuhkan persetujuan dari seluruh 15 anggota dewan, termasuk sekutu Israel, Amerika Serikat.
Qatar adalah mitra keamanan AS dan tuan rumah Pangkalan Udara al-Udeid, fasilitas militer AS terbesar di Timur Tengah. Qatar telah bertindak sebagai mediator bersama Mesir dalam perundingan antara Israel dan Hamas untuk gencatan senjata di Gaza.
Beberapa jam setelah bertemu Sheikh Tamim di Qatar, Prabowo bertemu dengan Presiden UEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan di Abu Dhabi.
Kedua pemimpin bertukar pandangan mengenai isu-isu regional dan internasional, termasuk serangan udara Israel terhadap Qatar.
Mereka menegaskan kembali kecaman negara masing-masing atas serangan tersebut dan menekankan bahwa tindakan tersebut merusak keamanan, stabilitas, dan prospek perdamaian regional, lapor Kantor Berita Emirates.
SERUAN MENGHUKUM ISRAEL
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed mendesak masyarakat internasional pada hari Minggu (14/9) untuk "berhenti menggunakan standar ganda" dan menghukum Israel atas apa yang ia sebut sebagai "kejahatan" Israel.
Ia berbicara pada pertemuan persiapan menjelang pertemuan puncak darurat para pemimpin Arab dan Islam yang diselenggarakan oleh Qatar setelah Israel melakukan serangan udara yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap para pemimpin Hamas di Doha.
âSudah saatnya bagi masyarakat internasional untuk berhenti menggunakan standar ganda dan menghukum Israel atas semua kejahatan yang telah dilakukannya, dan Israel perlu tahu bahwa perang pemusnahan yang sedang berlangsung yang dialami oleh saudara-saudara kita Palestina, dan siapa yang bertanggung jawab atas perang ini?â
"Tujuan kami adalah mengusir mereka dari tanah mereka, tidak akan berhasil," kata perdana menteri.
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, pertemuan para pemimpin Arab dan Islam pada hari Senin akan membahas "rancangan resolusi mengenai serangan Israel terhadap Negara Qatar".
Di antara para pemimpin yang akan hadir adalah Presiden Iran Masoud Pezeshkian dan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani. Presiden Palestina Mahmud Abbas tiba di Doha pada hari Minggu, menjelang pertemuan puncak.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga diperkirakan akan hadir, lapor media Turki.
Tidak jelas apakah Putra Mahkota Mohammed bin Salman, penguasa de facto Arab Saudi, akan hadir, meskipun ia mengunjungi Qatar awal pekan ini untuk menunjukkan solidaritas bertetangga.
Qatar, yang menjadi tuan rumah pangkalan militer AS terbesar di kawasan itu, memainkan peran mediasi kunci dalam perang Israel-Hamas, bersama Amerika Serikat dan Mesir.
Anggota politbiro Hamas, Bassem Naim, mengatakan gerakan militan tersebut, yang serangannya terhadap Israel pada Oktober 2023 memicu perang Gaza, berharap pertemuan puncak tersebut akan menghasilkan "posisi Arab-Islam yang tegas dan bersatu" serta "tindakan yang jelas dan spesifik" terhadap Israel dan perang tersebut.
Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. Pastikan fungsi notifikasi telah dinyalakan dengan menekan tombol lonceng.