Penjualan McDonald's anjlok untuk pertama kalinya dalam tiga tahun, akibat boikot?
McDonald's menjadi sasaran boikot akibat serangan Israel ke Gaza, berdampak pada penjualan mereka di negara-negara mayoritas Muslim seperti Indonesia dan Malaysia.
Gerai makanan cepat saji McDonald's dilaporkan mengalami penurunan penjualan untuk pertama kalinya dalam tiga tahun, di tengah seruan boikot akibat serangan Israel ke Gaza.
Diberitakan Reuters, dalam laporannya pada Senin (29 Juli) McDonald's mengungkapkan penjualan mereka di gerai seluruh dunia turun 1 persen pada periode April-Juni. Ini adalah penurunan pertama sejak 2020 lalu ketika pandemi COVID-19 membuat masyarakat terpaksa diam di rumah.
Penjualan yang dilakukan oleh mitra-mitra waralaba McDonald's tahun ini di seluruh dunia juga anjlok 1,3 persen jika dibandingkan kenaikan 14 persen pada tahun sebelumnya.
CEO McDonald's Chris Kempczinski mengatakan penurunan penjualan ini terjadi karena konsumen yang mulai mengalihkan pembelian ke produk makanan yang lebih murah atau memasak sendiri untuk berhemat.
Reuters mencatat, kondisi ini membuat resto makanan cepat saji seperti McDonald's, Burger King, Wendy's dan Taco Bell untuk menyajikan menu baru dengan harga yang terjangkau.
McDonald's dan gerai terkenal seperti Starbucks juga menjadi sasaran boikot di tengah konflik Israel dan Hamas di Gaza.
Pada Februari lalu seperti dikutip Al-Jazeera, Kempczinski mengatakan boikot telah berdampak buruk pada penjualan mereka di negara-negara Timur Tengah dan mayoritas Muslim seperti Malaysia dan Indonesia.
"Selama konflik ini, perang ini, masih berlangsung... kami tidak berharap melihat perbaikan yang signifikan dalam penjualan," ujar Kempczinski Februari lalu.
"Yang sedang terjadi ini adalah tragedi kemanusiaan dan saya rasa kondisi ini membebani merek-merek seperti kami."
Seruan boikot terhadap McDonald's kian gencar setelah pemilik waralabanya di Israel, Alonyal, mengumumkan akan memberikan makanan gratis kepada tentara Israel.
Alonyal sendiri sudah memegang merek McDonald's di Israel selama 30 tahun dan telah mempekerjakan sekitar 5.000 karyawan.
Demi memulihkan nama baik dan menjauhkan diri dari konflik tersebut, McDonald's mengatakan akan membeli kembali 225 gerai mereka dari Alonyal.
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.