Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Dunia

Microsoft akan PHK 6.000 karyawan, didorong keperluan investasi AI

Perusahaan-perusahaan Big Tech memandang AI sebagai penggerak utama pertumbuhan, dan pemangkasan di area lain dilakukan demi menjaga margin keuntungan.

Microsoft akan PHK 6.000 karyawan, didorong keperluan investasi AI

Logo Microsoft dan kata-kata "Artificial Intelligence" (Kecerdasan Buatan) terlihat dalam ilustrasi yang diambil pada 4 Mei 2023. (Foto arsip: REUTERS/Dado Ruvic)

14 May 2025 02:25PM (Diperbarui: 14 May 2025 02:26PM)

Microsoft pada Selasa (13/5) mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap kurang dari 3 persen total karyawannya, atau sekitar 6.000 orang, demi mengendalikan biaya serta mengalokasikan miliaran dolar ke dalam investasi besar-besaran di bidang kecerdasan buatan (AI).

Pemangkasan karyawan ini akan terjadi di semua tingkatan dan wilayah, serta kemungkinan menjadi yang terbesar sejak Microsoft memangkas 10.000 karyawannya pada 2023 lalu.

Perusahaan ini sebelumnya memberhentikan sebagian kecil staf pada bulan Januari karena isu terkait kinerja, tetapi pemotongan terbaru ini tidak berhubungan dengan hal tersebut, menurut laporan CNBC yang pertama kali mengabarkan berita ini.

Ketika ditanya tentang jumlah karyawan yang terkena PHK di Singapura, Microsoft menolak memberikan rincian angka secara spesifik.

"Kami terus melaksanakan perubahan organisasi yang diperlukan untuk memastikan perusahaan tetap sukses dalam menghadapi dinamika pasar," ujar seorang juru bicara Microsoft menanggapi pertanyaan CNA.

Raksasa-raksasa Teknologi (Big Tech) telah menggelontorkan dana untuk pengembangan AI, karena mereka melihat teknologi baru ini sebagai penggerak utama pertumbuhan, sambil memangkas biaya di area lain demi menjaga margin keuntungan.

Google juga telah memberhentikan ratusan karyawan dalam setahun terakhir, guna mengendalikan biaya sekaligus memprioritaskan pengembangan AI, menurut laporan media.

Microsoft, yang memiliki total 228.000 karyawan pada Juni tahun lalu, secara rutin menggunakan langkah PHK untuk menyesuaikan alokasi karyawan dengan bidang-bidang prioritas utama perusahaan.

Pengumumannya pada Selasa muncul beberapa minggu setelah Microsoft mencatatkan pertumbuhan bisnis komputasi awan Azure yang melebihi ekspektasi, serta kinerja keuangan yang sangat kuat pada kuartal terbaru, sehingga menenangkan kekhawatiran investor di tengah situasi ekonomi yang masih belum menentu.

Namun, biaya yang diperlukan untuk meningkatkan infrastruktur AI berdampak pada profitabilitas, di mana margin Microsoft Cloud turun menjadi 69 persen pada kuartal yang berakhir pada Maret dari 72 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Microsoft telah mengalokasikan anggaran belanja modal sebesar US$80 miliar (Rp 1.324 triliun), untuk tahun fiskal ini, yang sebagian besar ditujukan untuk memperluas pusat data guna mengatasi keterbatasan kapasitas layanan kecerdasan buatan.

Analis dari DA Davidson, Gil Luria, mengatakan bahwa langkah PHK ini menunjukkan bahwa Microsoft "sangat cermat" mengelola tekanan margin yang diakibatkan oleh investasi AI yang besar.

"Kami memperkirakan bahwa untuk setiap tahun Microsoft berinvestasi pada tingkat seperti sekarang ini, mereka perlu mengurangi jumlah karyawan setidaknya sebanyak 10.000 orang untuk mengkompensasi tingginya tingkat depresiasi yang disebabkan oleh belanja modal tersebut," ujarnya.

Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. Pastikan fungsi notifikasi telah dinyalakan dengan menekan tombol lonceng.

Source: Reuters/jt

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan