Mesir mengusulkan gencatan senjata singkat di Gaza; hanya pertukaran kecil sandera-tahanan
KAIRO: Mesir telah mengusulkan gencatan senjata awal selama dua hari di Gaza untuk menukar empat sandera Israel dari Hamas dengan sejumlah tahanan Palestina, kata presiden Mesir pada hari Minggu (27 Oktober), saat serangan militer Israel menewaskan 45 warga Palestina di seluruh wilayah kantong itu.
Pemimpin Mesir Abdel Fattah al-Sisi membuat pengumuman tersebut saat upaya untuk meredakan perang yang telah berlangsung lebih dari setahun itu dilanjutkan di Qatar dengan melibatkan direktur CIA dan badan intelijen Israel Mossad.
Berbicara bersama Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune selama konferensi pers di Kairo, Sisi juga mengatakan bahwa pembicaraan harus dilanjutkan dalam waktu 10 hari setelah penerapan gencatan senjata sementara dalam upaya untuk mencapai gencatan senjata permanen.
Tidak ada komentar langsung dari Israel atau Hamas tetapi seorang pejabat Palestina yang dekat dengan upaya mediasi tersebut mengatakan kepada Reuters: "Saya berharap Hamas akan mendengarkan tawaran baru itu, tetapi tetap bertekad bahwa kesepakatan apa pun harus mengakhiri perang dan mengeluarkan pasukan Israel dari Gaza."
Israel mengatakan perang tidak akan berakhir sampai Hamas dibasmi sebagai kekuatan militer dan entitas pemerintahan di Gaza.
AS, Qatar, dan Mesir telah memelopori negosiasi untuk mengakhiri perang yang meletus setelah pejuang Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober tahun lalu, menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, menurut penghitungan Israel.
Jumlah korban tewas akibat serangan udara dan darat balasan Israel di Gaza mendekati 43.000, kata pejabat kesehatan Gaza, sementara daerah kantong berpenduduk padat itu hancur.
Seorang pejabat yang diberi pengarahan tentang pembicaraan tersebut mengatakan kepada Reuters pada hari Minggu sebelumnya bahwa negosiasi di Doha akan mengupayakan gencatan senjata jangka pendek dan pembebasan beberapa sandera yang ditahan oleh Hamas sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Palestina oleh Israel.
Tujuannya, yang masih sulit dicapai setelah beberapa kali upaya mediasi, adalah untuk membuat Israel dan Hamas sepakat untuk menghentikan pertempuran selama kurang dari sebulan dengan harapan hal ini akan mengarah pada gencatan senjata yang lebih permanen.
Setidaknya 43 orang yang tewas di Gaza pada hari Minggu berada di wilayah utara daerah kantong itu, tempat pasukan Israel telah kembali untuk mengusir para pejuang Hamas yang dikatakannya telah berkumpul kembali di sana.
📢 Kuis CNA Memahami Asia sudah memasuki putaran pertama, eksklusif di saluran WhatsApp CNA Indonesia. Ayo uji wawasanmu dan raih hadiah menariknya!
Jangan lupa, terus pantau saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk mendapatkan tautan kuisnya 👀
🔗 Cek info selengkapnya di sini: https://cna.asia/4dHRT3V