Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.

Iklan

Dunia

Mengapa Australia akan melarang anak di bawah 16 tahun main medsos?

Pemerintah Australia akan segera menerbitkan undang-undang yang melarang anak-anak usia 16 tahun main medsos.

Mengapa Australia akan melarang anak di bawah 16 tahun main medsos?

Ilustrasi anak-anak bermain media sosial. (iStock)

08 Nov 2024 10:19AM (Diperbarui: 08 Nov 2024 10:27AM)

SYDNEY: Pemerintah Australia akan melarang anak-anak di bawah usia 16 tahun untuk memiliki akun media sosial. Larangan ini akan tertuang dalam undang-undang yang telah mendapatkan dukungan bahkan dari kubu oposisi di Australia.

Rencana ini diumumkan oleh Perdana Menteri Australia Anthony Albanese pada Kamis (7 Nov) dan akan menjadi pelarangan pertama di dunia serta paling ketat yang pernah diberlakukan sebuah negara.

Albanese mengatakan, rancangan undang-undang larangan anak di bawah usia 16 tahun bermain medsos akan dibahas di parlemen pada tahun ini. Undang-undangnya sendiri akan berlaku 12 bulan setelah diratifikasi di parlemen.

Partai Liberal dari kubu oposisi juga telah menyatakan dukungannya terhadap pelarangan ini. 

Beberapa negara juga telah membatasi akses medsos bagi anak-anak. Namun akses itu dapat diberikan setelah orang tua mereka memberikan persetujuan.

Tapi di Australia, larangan ini bertumpu pada platform medsos yang akan diperintahkan mengunci akses bagi anak-anak di bawah usia 16 tahun, meski orangtua mereka telah mengizinkannya.

"Tanggung jawab ada pada platform media sosial untuk menunjukkan bahwa mereka telah mengambil langkah bertanggung jawab untuk mencegah akses masuk. Tanggung jawab bukan ada pada orang tua atau anak-anak," kata Albanese.

APA ALASAN PELARANGAN INI?

Albanese menjelaskan bahwa larangan ini diberlakukan karena "media sosial telah membahayakan anak-anak".

Albanese mengatakan, anak-anak yang menggunakan medsos secara berlebihan berisiko mengalami gangguan kesehatan fisik dan mental.

Bagi anak perempuan, kata dia, medsos akan memberikan gambaran yang keliru tentang citra tubuh mereka. Sementara bagi anak lelaki, medsos banyak memperlihatkan konten misogini yang akan memengaruhi pandangan mereka terhadap lawan jenis.

"Jika anak-anak berusia 14 tahun menerima konten-konten seperti ini, ketika tumbuh dewasa dan mengalami perubahan, maka mereka akan sulit menjalaninya. Yang kami lakukan saat ini adalah mendengarkan dan bertindak," kata dia.

Namun tidak semua pihak menganggap pelarangan semacam ini adalah solusi tepat. Digital Industry Group (DIGI), organisasi dengan Meta, TikTok, X dan Alphabet sebagai anggotanya, mengatakan bahwa langkah ini justru akan membuat anak-anak mencari cara mengakses sisi lain internet yang lebih gelap dan tidak teregulasi.

"Prioritas utama memang menjaga keamanan anak-anak muda di dunia maya ... tapi melarang anak-anak mengakses platform digital adalah solusi abad ke-20 dalam menghadapi tantangan abad ke-21," kata Direktur Pelaksana DIGI Sunita Bose.

"Daripada memblokir aksesnya melalui pelarangan, sebaiknya kita menciptakan ruang sesuai usia mereka, membangun literasi digital dan melindungi anak-anak dari bahaya online," lanjut dia.

Source: Reuters/da

Juga layak dibaca

Iklan

Iklan