Masalah usia dan mental Biden, Trump jadi isu di Pilpres AS 2024
Joe Biden, 81 tahun, dan Donald Trump, 77 tahun, masing-masing adalah dua politisi tertua yang terpilih sebagai presiden Amerika Serikat.
WASHINGTON: Kondisi mental dan usia calon presiden Amerika Serikat menjadi isu utama kampanye pilpres AS menyusul laporan pekan lalu yang mengindikasikan Presiden Joe Biden mengalami masalah dengan daya ingatnya.
Mantan presiden Donald Trump menuduh Biden dan pesaing internalnya di pemilihan pendahuluan Partai Republik Nikki Haley kurang memiliki kapasitas mental untuk menjadi presiden.
Haley juga mencerca kedua politisi itu dengan menyebut Trump mengalami gangguan mental dan mengatakan Biden terlalu tua untuk menjadi presiden.
Sementara itu, Gedung Putih, diberitakan Reuters, menanggapi laporan pada Kamis dari penyelidik khusus Departemen Kehakiman yang menyatakan Biden memiliki ingatan yang buruk, melanjutkan serangan terhadap usia dan ketajaman mental Trump setelah Trump baru-baru ini mencampuradukkan nama dan membuat kesalahan verbal lainnya.
"Setiap kali Donald Trump membuka mulutnya, dia bingung, gila, berbohong," kata T.J. Ducklo, juru bicara Biden dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh tim kampanye Biden.
Masalah kompetensi mental telah menjadi topik utama dalam kampanye presiden tahun ini.
Biden, 81 tahun, dan Trump, 77 tahun, masing-masing adalah dua pria tertua yang terpilih sebagai presiden AS. Dalam beberapa hari terakhir, Biden mencampur-adukkan nama beberapa pemimpin dunia.
Persoalan ini sangat menganggu tim kampanye Biden. Dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dilakukan pada bulan September, 77 persen responden menyatakan setuju Biden terlalu tua untuk bekerja di pemerintahan sedangkan 56 persen menyebut hal yang sama dengan Trump.
Haley, 52 tahun, telah menyerukan tes kompetensi mental untuk calon presiden berusia di atas 75 tahun.
Dalam laporannya, penyelidik khusus Robert Hur, mantan jaksa di Maryland, mengatakan dia memilih untuk tidak mengajukan tuntutan pidana terhadap Biden setelah penyelidikan 15 bulan terhadap penanganan dokumen rahasia karena presiden kooperatif.
Hur mengatakan petahana dari Partai Demokrat itu akan sulit dihukum dan menggambarkannya sebagai "orang tua yang bermaksud baik dengan ingatan yang buruk", yang tidak dapat memberitahu penyelidik kapan putranya Beau Biden meninggal.
Biden dengan marah menyangkal tuduhan Hur tentang ingatannya dan mengatakan pada Kamis malam "memori saya baik-baik saja."
Trump ketika berkampanye di Conway, South Carolina, mengatakan laporan Hur menunjukkan Biden "tidak layak untuk menjabat sebagai presiden AS".
Trump - yang menghadapi empat persidangan pidana negara bagian dan federal, yang mana satu kasus karena kesalahan penanganan dokumen rahasia, hampir dipastikan akan memenangkan nominasi Partai Republik dan bertarung ulang dengan Biden pada bulan November.
Haley, yang tidak memiliki jalan yang jelas memenangkan nominasi partai setelah kemenangan beruntun Trump di Iowa, New Hampshire, dan Nevada, menolak untuk mundur dengan melakukan perlawanan terakhirnya di kampung halamannya, South Carolina, di mana saat ini dia jauh tertinggal di belakang Trump dalam jajak pendapat.
Trump pada hari Sabtu menyebut mantan duta besarnya di PBB sebagai 'otak burung' dan 'otak mati', menyiratkan dia tidak memiliki kapasitas mental untuk menjabat presiden.
Haley, memulai tur bus dua minggu di South Carolina, menyebut Biden 'tertumpul'. Dia juga mengutip pidato Trump baru-baru ini di mana dia bingung membedakan antara dia dengan Mantan Ketua DPR Nancy Pelosi.
Haley mengatakan kepada wartawan, 'Ini lebih besar dari hanya Joe Biden. Baik itu Donald Trump bingung antara saya dan Nancy Pelosi ... sudah waktunya bagi seorang pemimpin dari generasi baru.
