Skip to main content
Iklan

Dunia

Air mata, kegembiraan di Israel dan Gaza saat pertukaran sandera-tahanan dimulai

Presiden AS Donald Trump berada di Israel dan akan berpidato di hadapan parlemen sebelum bertolak ke Mesir.

Air mata, kegembiraan di Israel dan Gaza saat pertukaran sandera-tahanan dimulai

Konvoi membawa sandera yang dibebaskan tiba di Reim, Israel selatan, 13 Oktober 2025. REUTERS/Amir Cohen

13 Oct 2025 03:13PM (Diperbarui: 13 Oct 2025 03:25PM)

YERUSALEM: Hamas menyerahkan beberapa sandera Israel terakhirnya yang masih hidup pada hari Senin (13/10), sebuah langkah penting dalam mengakhiri konflik yang menghancurkan selama dua tahun di Gaza sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang didorong oleh Presiden AS Donald Trump, yang tiba di Israel untuk berpidato di hadapan parlemen.

Di tengah ratusan orang yang bersorak-sorai di Lapangan Sandera Tel Aviv, militer Israel mengatakan telah menerima tujuh dari 20 sandera yang selamat setelah mereka dipindahkan dari Gaza oleh Palang Merah.

"Saya sangat gembira. Saya dipenuhi kebahagiaan. Sulit membayangkan bagaimana perasaan saya saat ini. Saya tidak tidur semalaman," kata Viki Cohen, ibu dari sandera Nimrod Cohen, saat ia menuju Reim, sebuah kamp militer Israel tempat para sandera akan dipindahkan.

Ke-13 sandera yang masih hidup pula dilaporkan telah diserahkan kepada militer Israel oleh Palang Merah empat jam kemudian. 

Jenazah 26 sandera yang telah meninggal dan dua lainnya yang nasibnya belum diketahui, juga diperkirakan akan dibebaskan pada hari Senin, bersama dengan hampir 2.000 tahanan Palestina dan narapidana.

Noga, yang mengenakan lencana bertuliskan "hari terakhir", berkata: "Saya terbelah antara emosi dan kesedihan bagi mereka yang tidak akan kembali."

Emilie Moatti, mantan anggota parlemen Partai Buruh dan salah satu pendiri forum tersebut, mengatakan ia "sangat terharu", menunjuk ke arah kerumunan dan berusaha keras menahan air mata.

"Perjuangan kami belum berakhir. Perjuangan ini tidak akan berakhir sampai sandera terakhir ditemukan dan dikembalikan untuk dimakamkan dengan layak. Ini adalah kewajiban moral kami. Hanya dengan begitu rakyat Israel akan utuh," kata forum sandera Israel dalam sebuah pernyataan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyapa Presiden AS Donald Trump, Israel, 13 Oktober 2025. REUTERS/Evelyn Hockstein

KTT UNTUK MEMBAHAS PERDAMAIAN ABADI

Di Gaza, sekitar selusin pria bersenjata bertopeng dan berpakaian hitam, yang tampaknya merupakan anggota sayap bersenjata Hamas, tiba di Rumah Sakit Nasser di mana panggung dan kursi telah disiapkan untuk menyambut para tahanan Palestina yang kembali.

"Saya berharap foto-foto ini dapat menjadi akhir dari perang ini. Kami kehilangan teman dan kerabat, kami kehilangan rumah dan kota kami," kata Emad Abu Joudat, 57 tahun, seorang ayah Palestina dengan enam anak dari Kota Gaza sambil menyaksikan persiapan serah terima melalui ponselnya.

Pembebasan tersebut merupakan salah satu bagian terpenting dari fase pertama perjanjian gencatan senjata yang disepakati pekan lalu di resor Sharm el-Sheikh, Mesir, tempat Trump dan lebih dari 20 pemimpin dunia lainnya akan bertemu pada Senin malam.

Trump mendarat di Israel tak lama setelah pengumuman pembebasan gelombang pertama sandera. Ia akan berpidato di hadapan parlemen sebelum menuju ke Mesir.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berdiri menunggu di bandara saat Air Force One mendarat, tersenyum dan berbincang dengan duta besar AS.

Trump akan menjadi presiden AS keempat yang berpidato di Knesset, setelah Jimmy Carter pada 1979, Bill Clinton pada 1994, dan George W. Bush pada 2008.

DUA TAHUN KONFLIK

Dua tahun perang telah menghancurkan Gaza, membuat hampir seluruh penduduknya kehilangan tempat tinggal, dan menyebabkan bencana kemanusiaan berskala besar. Perang ini juga telah membentuk kembali Timur Tengah melalui konflik Israel dengan Iran, Hizbullah di Lebanon, dan Houthi di Yaman.

Di dekat kamp Reim Israel, tempat para sandera akan dibawa ke rumah sakit, orang-orang berbaris di sepanjang jalan sambil melambaikan bendera Israel yang di atasnya terdapat pita kuning—simbol peringatan bagi para sandera—dijalin dengan Bintang Daud berwarna biru.

Di penjara-penjara Israel, sekitar 1.966 tahanan naik bus dan sebagian besar diperkirakan akan dibebaskan di Rumah Sakit Nasser Gaza pada hari Senin, ujar seorang pejabat yang terlibat dalam operasi tersebut.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Senin, sayap bersenjata Hamas menegaskan komitmennya terhadap ketentuan dan jadwal kesepakatan, dengan syarat Israel mematuhinya. Dikatakan bahwa Israel menyetujui gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan setelah gagal membebaskan para sandera melalui serangan militernya.

Badan bantuan utama PBB yang bekerja di Gaza, UNRWA, mendesak Israel untuk mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke wilayah tersebut.

Konflik tersebut dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel dan 251 orang disandera. Serangan udara dan darat Israel telah menghancurkan Gaza, menewaskan lebih dari 67.000 warga Palestina, kata pejabat kesehatan daerah kantong itu.

Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. Pastikan fungsi notifikasi telah dinyalakan dengan menekan tombol lonceng.

Source: AGENCIES/CNA/ih

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan