Exit Poll: Partai Buruh menang telak pemilu, Sir Keir Starmer jadi PM Inggris, akhiri 14 tahun kekuasaan Konservatif
Pemimpin Partai Buruh Sir Keir Starmer akan menjadi Perdana Menteri baru Inggris, yang ke-5 dalam tujuh tahun terakhir.
LONDON: Partai Buruh Inggris tampil perkasa pada pemilihan umum Inggris yang digelar Kamis (4 Juli).
Hasil exit poll yang diumumkan BBC pada pukul 10 malam waktu setempat menunjukan partai pimpinan Sir Keir Starmer itu unggul sangat telak dengan proyeksi 410 kursi di parlemen.
Proyeksi kemenangan ini menyudahi 14 tahun kekuasaan Partai Konservatif yang telah memimpin Inggris sejak tahun 2010.
Tory, julukan Konservatif diproyeksikan hanya akan memenangkan 131 kursi, hasil terburuk partai dalam sejarah politik Inggris,
Kursi Konservatif anjlok tajam 232 kursi dari pemilu sebelumnya pada tahun 2019 yang mereka menangkan dengan telak dengan perolehan 365 kursi.
Hasil akhir pemilu biasanya tidak jauh berbeda dengan exit poll.
Bagi Partai Buruh, kemenangan spektakuler ini hanya berselang lima tahun setelah partai yang identik dengan warna merah itu meraih hasil terburuk dalam sejarah dengan 202 kursi pada pemilu 2019.
Perubahan peruntungan politik yang sangat drastis ini tidak terlepas dari jenuhnya pemilih terhadap empat periode kekuasaan Konservatif.
Namun faktor utama yang membuat Konservatif hancur lebur kali ini adalah kekacauan demi kekacauan dan instabilitas politik yang terus terjadi sepanjang mereka berkuasa karena perebutan kekuasaan internal.
Dalam 14 tahun, Tory dipimpin 5 perdana menteri yang berbeda termasuk sosok kontroversial Liz Truss yang hanya menjabat selama 49 hari.
Huru-hara politik semakin menjadi-jadi dalam dua tahun terakhir ketika tiga perdana menteri Konservatif memimpin yaitu Boris Johnson yang digulingkan dalam kudeta internal partai, Truss yang dipaksa mundur setelah krisis harga-harga mahal karena blunder ekonominya, dan PM saat ini Rishi Sunak.
“Kepada semua orang yang telah berkampanye untuk Partai Buruh dalam pemilihan ini, kepada semua yang telah memilih kami dan menaruh kepercayaan mereka pada Partai Buruh yang telah berubah - terima kasih,” kata Starmer di X.
Partai sentris Liberal Demokrat diprediksi akan memenangkan 61 kursi sementara itu partai baru beraliran kanan-jauh Reformasi diproyeksikan mengamankan 13 kursi.
Reformasi di bawah pimpinan sosok kontroversial pendukung Brexit, Nigel Farage, diduga telah memecah suara Partai Konservatif di banyak daerah pemilihan.
"Kami pantas kalah. Partai Konservatif tampak kelelahan dan kehabisan ide," kata Ed Costello, ketua organisasi akar rumput Konservatif kepada Reuters.
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini