Skip to main content
Iklan

Dunia

Gencatan senjata Gaza resmi diteken, Trump: Akhirnya, perdamaian di Timur Tengah

Gencatan senjata Gaza resmi diteken, Trump: Akhirnya, perdamaian di Timur Tengah

Presiden AS Donald Trump berbicara dalam KTT para pemimpin dunia untuk mengakhiri perang Gaza di Sharm el-Sheikh, Mesir, 13 Oktober 2025. (Yoan Valat / Pool via REUTERS)

14 Oct 2025 07:14AM (Diperbarui: 14 Oct 2025 07:54AM)

SHARM EL SHEIKH, Mesir: Gencatan senjata dan upaya perdamaian di Gaza, Palestina, resmi diteken di Mesir oleh Presiden Donald Trump dan para pemimpin negara mediator, selang beberapa jam setelah Israel dan Hamas saling bertukar sandera dan tahanan.

Seperti diberitakan Reuters, dokumen itu ditandatangani di Sharm El Sheikh, Mesir, pada Senin (13/10), oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersama dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al-Thani, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Turut meyaksikan adalah para kepala negara tamu undangan, termasuk dari negara-negara Eropa, Timur Tengah, dan Asia. Presiden Indonesia Prabowo Subianto menjadi satu-satunya perwakilan dari Asia Tenggara dalam pertemuan itu.

“Ini hari yang luar biasa bagi dunia, hari yang luar biasa bagi Timur Tengah,” kata Trump.

Ia kemudian menyatakan bahwa para pemimpin yang hadir telah “mencapai sesuatu yang selama ini dianggap mustahil.”

“Akhirnya, kita menyaksikan perdamaian di Timur Tengah,” ujar Trump dalam pidatonya.

Presiden AS Donald Trump berbicara dalam KTT para pemimpin dunia untuk mengakhiri perang Gaza di Sharm el-Sheikh, Mesir, 13 Oktober 2025. (Yoan Valat / Pool via REUTERS)

Menurut dokumen tersebut, para penandatangan berkomitmen untuk “mencapai visi perdamaian, keamanan, dan kemakmuran bersama yang menyeluruh di kawasan,” serta menciptakan “kemajuan dalam membangun tatanan perdamaian yang komprehensif dan berkelanjutan di Jalur Gaza.”

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengatakan bahwa kesepakatan Gaza ini “menutup babak menyakitkan dalam sejarah manusia” dan membuka jalan bagi solusi dua negara Palestina dan Israel.

Sebagai bagian dari gencatan senjata yang didorong Trump adalah dibebaskannya 20 sandera yang telah ditawan Hamas selama dua tahun di Gaza. Sebagai balasannya, Israel akan membebaskan 1.968 tahanan Palestina.

Total ada 251 sandera Hamas yang ditangkap dalam serangan 7 Oktober 2023 di Israel, sebagian telah dipulangkan, sebagian lainnya meninggal di Gaza dalam serangan Israel. 

Serangan Hamas itu memicu gempuran Israel yang meluluhlantakkan Gaza, menewaskan sekitar 68 ribu orang berdasarkan laporan otoritas kesehatan Gaza. Perang di Gaza memicu kecaman dari seluruh dunia terhadap Israel yang dituding melakukan genosida.

Setelah gencatan senjata diteken, Trump mengatakan bahwa Gaza akan kembali dibangun dengan salah satu syaratnya Hamas tidak boleh lagi memimpin di wilayah itu. Namun untuk sementara waktu, Trump mengatakan bahwa Hamas masih akan memerintah untuk menciptakan ketertiban di Gaza.

"Bagi banyak keluarga di tanah ini, sudah bertahun-tahun tidak ada satu hari pun tanpa perdamaian," kata Trump dalam pernyataannya di parlemen Israel, sebelumnya pertemuan di Mesir.

"Tidak hanya bagi warga Israel, tapi juga warga Palestina dan banyak lagi, mimpi buruk yang panjang dan menyakitkan akhirnya berakhir."
 

Source: CNA/da

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan