Skip to main content
Iklan

Dunia

Donald Trump tidak terbendung bertarung ulang melawan Joe Biden pada pilpres AS 2024

Donald Trump menang mudah menyapu kaukus Iowa dan pemilihan pendahuluan pertama di New Hampshire membuatnya hampir tidak terbendung untuk mengamankan tiket capres Partai Republik untuk ketiga kalinya secara beruntun.

Donald Trump tidak terbendung bertarung ulang melawan Joe Biden pada pilpres AS 2024
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Instagram/Donald Trump)
25 Jan 2024 03:48PM (Diperbarui: 05 Mar 2024 12:18PM)

MANCHESTER: Donald Trump memenangi pemilihan pendahuluan (primary) New Hampshire pada Selasa (23 Januari), AFP melaporkan, yang membuatnya selangkah lebih dekat untuk mengunci tiket calon presiden (capres) Partai Republik dan bertarung ulang dengan Joe Biden.
 
Dengan perhitungan suara mencapai 80 persen, margin kemenangan Trump berkisar di sekitar 11 poin. Namun satu-satunya penantang tersisanya, Nikki Haley, masih bertekad untuk terus bertarung.
 
Dalam pidato kemenangannya, Trump, 77, menyerang mantan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) itu dengan mengatakan dia akan menang mudah ketika pemilihan berikutnya mencapai negara bagian kampung halaman Haley di Carolina Selatan. 
 
Pidato Trump masih sarat akan ancaman dan ketakutan tentang imigrasi, yang dilanjutkan dengan kembali menebar kebohongan bahwa dia memenangi pemilihan presiden (pilpres) 2020.

Haley bersikeras pertarungan jauh dari selesai dan mengatakan kepada pendukungnya bahwa Partai Demokrat ingin berhadapan dengan mantan bosnya dalam pilpres karena rekor Trump yang terus menebar kekacauan.

"Mereka tahu Trump adalah satu-satunya capres Partai Republik yang dapat dikalahkan Joe Biden." kata Haley, 52.

Meskipun telah menambahkan New Hampshire ke daftar kemenangan mudahnya sebelumnya di Iowa dan tampak nyaris tak terbendung untuk menjadi capres Partai Republik pada November, Trump terus berkampanye dengan pesan politik bernada kanan-jauh tanpa memperlihatkan tanda-tanda mencoba merangkul pemilih moderat yang mendukung Haley.

Trump di pidato kemenangannya yang disiarkan TV pada jam tayang utama mengatakan Amerika Serikat adalah negara yang gagal dan mengeklaim imigran ilegal datang dari rumah sakit jiwa dan penjara, dan membunuhi Amerika. 
 
Biden menanggapi dengan mengatakan sekarang jelas Donald Trump akan menjadi capres dari Partai Republik
 
"Pesan saya kepada Amerika adalah pertaruhan politik ini sangat tinggi. Demokrasi kita dan kebebasan pribadi kita - misal hak untuk memilih." Biden menekankan.

PERTARUNGAN DUA CAPRES
 
Dengan jumlah pendukung yang kuat di bagian timur laut New Hampshire, Haley mengharapkan kemenangan mengejutkan. Namun, televisi AS dengan cepat memproyeksikan kekalahannya ketika suara pertama dihitung.

Trump mempertahankan status favorit kuatnya dalam survey nasional Partai Republik walau telah coba dimakzulkan dua kali sebagai presiden dan saat ini menghadapi empat persidangan kriminal.
 
Meskipun Haley berulang kali mempertanyakan kesehatan mental Trump, serangannya ini diperkirakan hanya sekadar hambatan kecil bagi gelombang kepopuleran Trump, sosok sayap kanan populis, menuju pilpres 5 November mendatang.
 
"Ini adalah pertarungan dua orang sekarang antara Trump dan Biden." kata Keith Nahigian, veteran enam kampanye pilpres dan mantan anggota tim transisi kepresidenan Trump kepada AFP.
 
New Hampshire jauh lebih bersahabat terhadap Haley daripada negara bagian yang akan dia hadapi selanjutnya, jika dia tetap bertahan dalam kontestasi, dan melanjutkan ke bulan Februari di mana Carolina Selatan akan menjadi tantangan yang berat.
 
PROSPEK SURAM HALEY

Trump meraih kemenangan telak dalam kontes Republik pertama di Iowa pekan lalu dengan Haley di tempat ketiga.

Yang awalnya merupakan medan pertarungan yang ramai dengan 14 kandidat kemudian menjadi pertarungan satu lawan satu pada hari Minggu setelah Gubernur Florida Ron DeSantis mundur setelah menduduki posisi kedua di Iowa. Tidak ada calon Republikan manapun yang gagal mengamankan nominasi partai setelah memenangi dua kontes pembuka di Iowa dan New Hampshire.  

Trump sebenarnya hanya sedikit berkampanye di New Hampshire. Namun, pesannya - campuran dari keluhan pribadi dan orasi-orasi khas sayap kanan yang membangkitkan semangat di basis pemilihnya - telah memberikan momentum yang membuat para pendukungnya percaya akan membuat dia kembali ke Gedung Putih.

"Saya pikir ini akan menjadi kekalahan telak bagi Biden. Dia sudah selesai." kata Luis Ferre, 72, yang datang dari New York untuk menghadiri pesta kemenangan Trump di sebuah hotel di Nashua.

Haley menghabiskan hari-hari sebelum pemilihan menekankan pesan yang didukung oleh jajak pendapat bahwa sebagian besar rakyat Amerika tidak menginginkan pertarungan ulang Trump-Biden. Namun, itu tidak cukup untuk mencegah pertarungan yang hampir pasti tak terelakkan itu.

"Pendukung Nikki Haley pasti akan merasa hasil di New Hampshire adalah hasil yang cukup baik. Namun, begitu kilau hasil Negara Bagian Granit itu luntur... semua kecuali loyalis Haley akan melihat melalui kaca yang gelap." kata Aron Solomon, analis politik untuk agen pemasaran hukum Amplify.

MALAM YANG BAIK UNTUK BIDEN
 
Sementara itu, Biden memenangi pemilihan pendahuluan tidak resmi Partai Demokrat di New Hampshire, memberinya dukungan simbolis.
 
Biden menandai hari itu dengan berkampanye bersama Wakil Presiden Kamala Harris di Virginia pada acara yang menyuarakan dukungan bagi hak-hak aborsi.
 
Dengan Trump membanggakan perannya dalam mengakhiri hak konstitusional untuk aborsi, Biden memberi tahu kerumunan yang antusias dengan menekankan bahwa Partai Republik akan "berusaha keras" untuk memberlakukan pembatasan aborsi yang lebih ketat.

Source: AGENCIES/ew (da)

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan