Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.

Iklan

Dunia

Kronologi detik-detik Donald Trump ditembak dan masih bisa kepalkan tangannya ke pendukung

Trump lolos dari percobaan pembunuhan dan kondisinya stabil 

Kronologi detik-detik Donald Trump ditembak dan masih bisa kepalkan tangannya ke pendukung
Calon presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS, Donald Trump, dibantu oleh petugas keamanan setelah tertembak dalam percobaan pembunuhan saat berkampanye di Butler Farm Show di Butler, Pennsylvania, AS, pada 13 Juli 2024. (Reuters/Brendan McDermid)
14 Jul 2024 11:35AM (Diperbarui: 14 Jul 2024 03:55PM)

BUTLER: Amerika Serikat digemparkan oleh percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden yang juga calon presiden (capres) Pilpres 2024 Donald Trump.

Trump berdiri di atas panggung di belakang podium ketika dia mengawali acara kampanye terbuka di kota Butler, Pennsylvania, Sabtu sore (13 Juli) waktu setempat.

Enam menit setelah berbicara mengenai imigran di bawah langit cerah dan panas terik, tiba-tiba terdengar rentetan "pop" - suara yang terdengar seperti tembakan.

Trump segera memegang telinga kanannya, melihat darah di tangannya dan kemudian tersungkur jatuh ke tanah di belakang podium.

Kerumunan pendukung berteriak dan orang-orang yang duduk di bangku belakang Trump segera merunduk.

Setengah lusin agen Secret Service berlari ke panggung untuk menutupi Trump, yang berlutut di belakang podium.

Petugas penegak hukum lainnya yang bersenjata juga bergegas naik ke panggung.

Tidak berselang beberapa lama kemudian, terdengar bunyi rentetan tembakan kedua.

Agen Secret Service menahan Trump di tanah selama 25 detik.

Seseorang kemudian terdengar berteriak: "Penembak sudah jatuh!.

Seseorang lain berteriak: "Bergerak!" sementara banyak orang di kerumunan terus berteriak.

Agen-agen Secret Service kemudian langsung mengangkat Trump yang topi bisbol merah "Make America Great Again" miliknya sudah tidak ada di kepalanya, rambutnya acak-acakan, telinganya berdarah dan cipratan darah membasahi wajahnya.

"Biarkan saya mengambil sepatu saya. Biarkan saya mengambil sepatu saya," kata Trump saat agen mengangkatnya dari tanah.

Dia kemudian berkata: "Tunggu, tunggu, tunggu," sebelum mulai mengepalkan tangannya.

Seorang agen mengangkat lengannya di atas kepala Trump, untuk melindunginya dari tembakan lebih lanjut.

Trump terus mengepalkan tinjunya ke arah kerumunan, sambil mengucapkan kata "Fight."

Kerumunan pendukung yang kembali antusias kemudian bersorak "USA, USA, USA.”

Saat agen Secret Service mengelilingi Trump dan membawanya ke mobil hitam terdekat, Trump terus mengepalkan tinjunya saat mereka memasukkannya ke dalam kendaraan, dengan lebih banyak sorakan "USA!"

Trump akan berhadapan dengan presiden petahana Joe Biden pada Pilpres 5 November mendatang.

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini

Juga layak dibaca

Iklan

Iklan