Cybertruck Tesla meledak di depan hotel Trump, FBI selidiki kemungkinan serangan teror
Satu orang tewas dan tujuh lainnya terluka dalam ledakan Cybertruck yang belum diketahui penyebabnya ini.

Api membumbung dari Cybertruck Tesla setelah meledak di luar Trump International Hotel Las Vegas, pada 1 Januari 2025. (Foto: Alcides Antunes/via REUTERS)
LAS VEGAS: Sebuah mobil Cybertruck Tesla meledak di luar hotel milik presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump di kota Las Vegas, negara bagian Nevada, pada Rabu (1/1). Satu orang tewas dan tujuh lainnya terluka, FBI menyelidiki dugaan serangan teror dalam peristiwa ini.
Dalam rekaman video para saksi di dalam dan bagian luar hotel Trump International Hotel Las Vegas itu, terlihat Cybertruck Tesla yang diparkir tepat di depan pintu masuk hotel meledak dan terbakar. Â
Trump International Hotel Las Vegas adalah salah satu bisnis milik Trump Organization, perusahaan yang didirikan Donald Trump. Sementara Tesla dimiliki oleh Elon Musk, pendukung nomor wahid Trump dalam pemilu presiden AS 2024 dan akan menjadi pejabat di pemerintahan berikutnya.Â
"Jelas Cybertruck, hotel Trump --- banyak pertanyaan yang harus dijawab," kata Sherrif Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas Kevin McMahill dalam konferensi pers.
Pemadam kebakaran langsung datang ke lokasi empat menit setelah muncul laporan dan berhasil memadamkannya. Satu orang yang tewas ditemukan berada di dalam mobil tersebut.Â
Dua orang yang terluka dilarikan ke rumah sakit dengan cedera ringan. Para tamu hotel Trump langsung dievakuasi ke hotel lain setelah insiden ini terjadi.

Peristiwa ini terjadi hanya selang beberapa jam setelah seorang pria menabrakkan truk ke kerumunan orang pada peringatan malam Tahun Baru di New Orleans, menewaskan 15 orang. FBI mengatakan, mobil tersebut dipasangi peledak.
Baik mobil dalam serangan di New Orleans dan Cybertruck Las Vegas sama-sama disewa dari Turo, sebuah platform rental kendaraan.Â
Agen khusus FBI Jeremy Schwartz mengatakan mereka masih belum tahu apakah ledakan Cybertruck Tesla di depan hotel Trump adalah serangan terorisme atau bukan, namun mereka tengah menyelidiki kemungkinan tersebut.
"Saya tahu semua orang tertarik dengan kata itu, dan menunggu kami mengatakan, 'Hei, ini adalah serangan teroris.' Itu tujuan kami, dan itu yang sedang kami cari tahu," kata Schwartz.
Schwartz mengatakan bahwa Cybertruck itu adalah mobil sewaan dan FBI telah mengidentifikasi orang yang mengendarainya, namun belum dapat mempublikasikan kepada pers.
Belum diketahui penyebab ledakan, tapi Elon Musk dalam pernyataannya mengatakan bahwa ledakan tersebut tidak terjadi karena kesalahan pada mobil tersebut.
"Kami mengonfirmasi bahwa ledakan disebabkan oleh kembang api yang sangat besar dan/atau bom yang dipasang di bagian bawah Cybertruck sewaan dan tidak terkait dengan kendaraan itu sendiri," kata Musk dalam postingannya di X. "Semua telemetri positif saat ledakan terjadi."
Telemetri adalah sistem pemantauan kondisi kendaraan dari jarak jauh. Data dari kendaraan itu telah dikirimkan ke pusat Tesla untuk menjalani pemeriksaan.
Ikuti Kuis CNA Memahami Asia dengan bergabung di saluran WhatsApp CNA Indonesia. Menangkan iPhone 15 serta hadiah menarik lainnya.