Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Dunia

Kebanyakan bantuan tepung ke Gaza dijarah oleh geng atau warga Palestina kelaparan, kata PBB

Menurut PBB, sebagian besar bantuan tepung yang dikirim di Gaza dijarah oleh anggota kelompok atau warga Palestina yang kelaparan; dalam beberapa kasus persediaan dijarah oleh geng-geng bersenjata. 

Kebanyakan bantuan tepung ke Gaza dijarah oleh geng atau warga Palestina kelaparan, kata PBB

Pemandangan truk bantuan yang masuk dari Israel ke Gaza, dekat perlintasan Kerem Shalom di dekat perbatasan Israel-Gaza, 21 Mei 2025. (REUTERS/Amir Cohen)

PBB/NEW YORK: Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan pada hari Senin 99/6) bahwa mereka hanya dapat membawa sedikit tepung ke Gaza sejak Israel mencabut blokade bantuan tiga minggu lalu dan sebagian besar telah dijarah oleh geng-geng bersenjata atau diambil oleh warga Palestina yang kelaparan.

Organisasi tersebut telah mengangkut 4.600 metrik ton tepung terigu ke Gaza melalui penyeberangan Kerem Shalom, satu-satunya titik masuk yang diizinkan Israel untuk membawa masuk bantuan, kata Wakil juru bicara PBB Fahan Haq kepada wartawan.

Haq mengatakan kelompok bantuan di Gaza memperkirakan bahwa antara 8.000 dan 10.000 metrik ton tepung terigu dibutuhkan untuk memberi setiap keluarga di Gaza sekantong tepung dan "mengurangi tekanan pada pasar dan mengurangi keputusasaan."

"Sebagian besar diambil oleh orang-orang yang putus asa dan kelaparan sebelum persediaan mencapai tujuan mereka. Dalam beberapa kasus, persediaan dijarah oleh geng-geng bersenjata," kata Haq.

Menurut pedoman Program Pangan Dunia, 4.600 metrik ton tepung akan menyediakan roti untuk sekitar delapan hari bagi 2 juta penduduk Gaza, berdasarkan jatah harian standar 300 gram per orang.

Haq meminta Israel untuk mengizinkan lebih banyak bantuan melalui berbagai penyeberangan dan rute. PBB sebagian besar telah mengirimkan tepung bersama dengan sejumlah kecil barang medis dan nutrisi sejak Israel mencabut blokade selama 11 minggu pada pertengahan Mei. 

Pasukan Israel telah menguasai sebuah kapal amal yang mencoba menerobos blokade laut di Jalur Gaza.

Kapal beserta awaknya yang berjumlah 12 orang, termasuk aktivis Greta Thunberg, kini tengah menuju sebuah pelabuhan di Israel, menurut pejabat Israel pada Minggu (8/6).

Kapal pesiar berbendera Inggris, Madleen, yang dioperasikan oleh kelompok pro-Palestina Koalisi Armada Kebebasan (FFC), bermaksud untuk mengirimkan sejumlah kecil bantuan ke Gaza pada Senin pagi serta meningkatkan kesadaran internasional atas krisis kemanusiaan di sana.

GAZA BERISIKO ALAMI KELAPARAN 

Para ahli memperingatkan bahwa Gaza berisiko mengalami kelaparan, dengan tingkat anak-anak muda yang menderita kekurangan gizi akut hampir tiga kali lipat.

Israel dan Amerika Serikat ingin PBB bekerja melalui Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang kontroversial, tetapi PBB telah menolak, mempertanyakan kenetralannya dan menuduh model distribusi tersebut memiliterisasi bantuan dan memaksa pengungsian.

Israel dan Amerika Serikat telah menuduh Hamas mencuri bantuan dari operasi yang dipimpin PBB, yang dibantah oleh para militan.

GHF menggunakan firma keamanan dan logistik swasta AS untuk beroperasi. GHF memulai operasinya di Gaza pada 26 Mei dan mengatakan pada hari Senin sejauh ini telah memberikan 11,4 juta makanan.

Israel meminta PBB untuk menurunkan bantuan di sisi Palestina dari penyeberangan Kerem Shalom, di mana bantuan tersebut kemudian harus diambil oleh PBB dan kelompok-kelompok bantuan yang sudah ada di Gaza. 

PBB menuduh Israel secara teratur menolak permintaan akses.

Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. Pastikan fungsi notifikasi telah dinyalakan dengan menekan tombol lonceng.

Source: Reuters/ih

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan