Skip to main content
Iklan

Asia

Eks PM Thaksin meninggalkan Thailand, menjelang pemungutan suara parlemen pilih perdana menteri baru

Kepergian miliarder Thaksin  terjadi di tengah kekacauan pemerintahan koalisi partai berkuasa Pheu Thai yang didirikannya. 

Eks PM Thaksin meninggalkan Thailand, menjelang pemungutan suara parlemen pilih perdana menteri baru

Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra setelah pengadilan pidana Thailand membebaskannya dari tuduhan dalam kasus lese majeste, juga dikenal sebagai kasus penghinaan kerajaan, berdasarkan Pasal 112 KUHP Thailand, di Bangkok, Thailand, 22 Agustus 2025. (REUTERS/Chalinee Thirasupa/Foto Arsip)

BANGKOK: Mantan perdana menteri Thailand yang berpengaruh, Thaksin Shinawatra, terbang ke luar negeri pada Kamis (4/9), kata kepolisian Thailand, menjelang putusan pengadilan yang dapat memenjarakannya.

Kepergian miliarder Thaksin, yang menghabiskan total 15 tahun dalam pengasingan, terjadi di tengah kekacauan pemerintahan koalisi partai berkuasa Pheu Thai yang didirikannya, menjelang pemungutan suara perdana menteri berikutnya di parlemen pada hari Jumat.

Pada Selasa pekan depan, Mahkamah Agung akan memutuskan kasus yang melibatkan Thaksin, yang berpotensi membuatnya menjalani hukuman penjara. Hukuman ini ia hindari setelah kembali ke Thailand pada tahun 2023 dengan menghabiskan waktu berbulan-bulan di rumah sakit karena alasan medis.

Thaksin terbang dari Bandara Don Mueang Bangkok pukul 19.17 waktu setempat dengan jet pribadi, setelah pihak berwenang mengonfirmasi bahwa ia tidak memiliki perintah pengadilan yang melarangnya meninggalkan negara itu, ungkap kepolisian dalam sebuah pernyataan.

Pesawatnya, yang menurut polisi bernomor T7GTS, awalnya terlihat terbang menuju Singapura, tetapi kemudian melintasi Malaysia dan berputar-putar di Laut Andaman sebelum bergerak lebih jauh ke barat, menurut pelacak penerbangan daring.

Pengacara Thaksin, Winyat Chatmontree, mengatakan kepada Reuters bahwa ia tidak mengetahui Thaksin meninggalkan negara itu, tetapi mengatakan bahwa mantan perdana menteri tersebut telah mengatakan akan menghadiri sidang pengadilan pekan depan.

Seorang juru bicara Pheu Thai menolak berkomentar mengenai pergerakan Thaksin.

MASA LALU YANG BERGELOMBANG

Thaksin, 76, adalah kekuatan pendorong di balik partai berkuasa Pheu Thai yang sedang berjuang dan ayah dari Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra yang baru saja diberhentikan, yang hanya berkuasa selama setahun sebelum ia dipecat oleh pengadilan pekan lalu.

Paetongtarn adalah perdana menteri keenam dari atau yang didukung oleh keluarga miliarder Shinawatra yang diberhentikan oleh militer atau pengadilan dalam perebutan kekuasaan yang penuh gejolak selama dua dekade antara para elit negara yang bertikai.

Miliarder yang kontroversial ini menghabiskan bertahun-tahun tinggal di London dan Dubai untuk menghindari hukuman penjara atas penyalahgunaan kekuasaan dan konflik kepentingan, sebelum kembali ke Thailand untuk menjalani hukumannya, beberapa jam sebelum perdana menteri Pheu Thai menjabat.

Masa hukuman Thaksin diringankan dari delapan tahun menjadi satu tahun setelah pengampunan kerajaan, dan ia menghabiskan enam bulan di sayap VIP sebuah rumah sakit, sebelum dibebaskan bersyarat pada Februari 2024.

Putusan Mahkamah Agung pada hari Selasa akan memutuskan apakah waktu yang dihabiskannya di rumah sakit dihitung sebagai masa hukuman, atau apakah ia harus dipenjara untuk menjalani hukumannya. Pheu Thai telah berjuang untuk mendapatkan dukungan sejak kehilangan Paetongtarn, memicu perebutan kekuasaan untuk menggulingkan partai yang telah mendominasi politik Thailand selama seperempat abad, memenangkan lima dari enam pemilihan terakhir.

Sebelumnya pada hari Kamis, Pheu Thai mengatakan akan mencalonkan Chaikasem Nitisiri, seorang pengacara veteran dengan pengalaman kabinet terbatas, untuk bersaing dengan pemimpin Bhumjaithai Anutin Charnvirakul dalam pemilihan perdana menteri.

Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. Pastikan fungsi notifikasi telah dinyalakan dengan menekan tombol lonceng.

Source: AGENCIES/CNA/ih

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan