Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Asia

Siapa dan dari mana WNI yang ditembak di Malaysia? Jenazah korban tewas akan segera dipulangkan

Korban tewas diduga adalah pekerja migran ilegal yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK).

Siapa dan dari mana WNI yang ditembak di Malaysia? Jenazah korban tewas akan segera dipulangkan

Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM)

28 Jan 2025 09:40AM (Diperbarui: 28 Jan 2025 10:33AM)

KUALA LUMPUR: Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI mengonfirmasi identitas seorang pekerja migran Indonesia yang tewas dalam insiden penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di perairan Selangor.

Korban diketahui bernama Basri yang berasal dari Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, dan bekerja sebagai anak buah kapal (ABK).

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kemlu, Judha Nugraha, menyatakan pada Senin malam (27/1) dalam keterangannya kepada CNA Indonesia bahwa jenazah Basri akan dipulangkan ke tanah air setelah proses otopsi selesai.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur di ibu kota Malaysia akan mengurus seluruh prosedur pemulasaran jenazah serta memfasilitasi pemulangan ke daerah asal.

Selain Basri, empat WNI lainnya mengalami luka tembak.

Berdasarkan informasi dari Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Riau, Fanny Wahyu, korban luka terdiri dari satu warga Riau, satu warga Kepulauan Riau, dan dua warga Aceh.

Namun, Fanny menekankan bahwa data ini belum resmi dikonfirmasi oleh KBRI Kuala Lumpur.

"Kami baru mendapat konfirmasi untuk korban meninggal. Sementara korban luka, khususnya dari Aceh, sudah teridentifikasi, tetapi untuk Kepulauan Riau masih menunggu kepastian," ujar Fanny.

Salah satu korban yang terluka telah teridentifikasi sebagai Muhammad Hanafiah, warga Aceh.

Keempat korban luka dilaporkan telah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit di Serdang dan Klang, Malaysia. Kondisi mereka saat ini stabil.  

KBRI Kuala Lumpur juga telah memperoleh akses kekonsuleran untuk menemui para korban pada Rabu (29/1).

Insiden penembakan yang menggegerkan kedua negara ini terjadi di perairan Tanjung Rhu, Selangor, saat kapal yang ditumpangi lima WNI tersebut berhadapan dengan kapal patroli APMM.

Kepala Kepolisian Selangor, Datuk Hussein Omar Khan, mengungkapkan bahwa kapal para WNI menabrak kapal APMM.

“Dalam insiden tersebut, anggota APMM melepaskan beberapa tembakan untuk membela diri ketika dua tersangka, yang bersenjata parang, menyerang mereka,” ungkapnya dikutip Kantor Berita Bernama.

Kelima WNI tersebut diduga merupakan pekerja migran non-prosedural yang mencoba meninggalkan Malaysia melalui jalur ilegal.

KBRI Kuala Lumpur telah mengirim nota diplomatik kepada pemerintah Malaysia untuk mendorong dilakukannya penyelidikan menyeluruh. Nota tersebut juga menyoroti dugaan penggunaan kekuatan berlebihan oleh APMM dalam insiden ini.

Ikuti Kuis CNA Memahami Asia dengan bergabung di saluran WhatsApp CNA IndonesiaMenangkan iPhone 15 serta hadiah menarik lainnya.

Source: Others/ew

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan