Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Asia

Serangan teroris Jemaah Islamiyah di Johor: 2 polisi Malaysia tewas, 7 ditangkap

Pelaku serangan, yang tewas ditembak di tempat kejadian, adalah anggota kelompok teroris Jemaah Islamiyah. Tujuh orang, termasuk keluarga pelaku, telah ditangkap.

Serangan teroris Jemaah Islamiyah di Johor: 2 polisi Malaysia tewas, 7 ditangkap
Dua polisi tewas dan satu terluka dalam serangan teroris oleh seorang penyerang di pos polisi Ulu Tiram, Johor pada 17 Mei 2024. (CNA/Zamzahuri Abas)
17 May 2024 03:20PM (Diperbarui: 17 May 2024 03:32PM)

ULU TIRAM, JOHOR: Polisi Malaysia menangkap tujuh orang dan sedang melacak lebih dari 20 orang yang diyakini sebagai anggota kelompok teroris Jemaah Islamiyah (JI) setelah serangan terhadap pos polisi di negara bagian Johor Bahru pada Jumat dini hari pukul 2.30 (17 Mei).

Serangan tunggal di pos polisi Ulu Tiram itu menewaskan dua dan melukai satu orang polisi.

Teroris yang melancarkan serangan seorang diri diidentifikasi sebagai pria berusia 21 tahun.

Dia tewas dalam baku tembak dengan polisi.

Ulu Tiram terletak sekitar 20km dari Johor Bahru. Kota ini berlokasikan dekat dengan Mount Austin, pusat belanja yang populer bagi warga Singapura.

Kepala Kepolisian Malaysia Tan Sri Razarudin Husain berbicara kepada media pada konferensi pers di luar pos polisi Ulu Tiram. (Foto: CNA/Zamzahuri Abas)

Berbicara dalam konferensi pers di luar pos polisi, Kepala Kepolisian Malaysia Razarudin Husain mengatakan pelaku masuk ke pos polisi tersebut bersenjatakan sebilah parang.

Dia kemudian menyerang seorang polisi di dekat pintu masuk dan merebut pistolnya.

Baku hantam tidak terelakkan di area parkir pos, yang menewaskan seorang polisi lain. Tersangka akhirnya tewas ditembak.

Razarudin menuturkan polisi kemudian melakukan penggeledahan di rumah tersangka dan menemukan bukti bahwa dia adalah anggota JI.

“Kami juga menemukan bahwa tersangka telah melakukan persiapan, tas yang dia pakai dilapisi dengan seng dan bahan lainnya agar dia bisa menggunakannya sebagai perisai selama baku tembak dengan polisi,” jelas Razarudin

“Jadi dari apa yang kami lihat, dia datang ke pos polisi dengan tujuan mendapatkan senjata api untuk agendanya, yang belum kami ketahui apa itu. Saya telah memerintahkan Special Branch untuk mengidentifikasi semua anggota JI di Johor untuk dipanggil dimintai keterangan.”

Ketika ditanya oleh wartawan tentang motif dari serangan teror ini, kepala polisi berusia 61 tahun itu menduga mereka ingin mendapatkan senjata api, mengingat mereka adalah anggota JI, namun polisi masih perlu menyelidiki lebih lanjut.

Razarudin mengungkapkan lebih dari 20 orang yang diyakini terkait dengan organisasi teroris itu sedang dilacak untuk dimintai keterangan.

Dia menambahkan bahwa polisi juga menahan lima anggota keluarga tersangka yang berusia antara 19 dan 62 tahun.

Ayah tersangka yang berusia 62 tahun diketahui adalah anggota JI.

Razarudin menambahkan bahwa dua orang yang membuat laporan polisi pada saat itu juga ditangkap karena dia mengatakan bahwa "tidak logis" bagi mereka untuk melaporkan kejadian yang diduga terjadi dua tahun lalu, mengisyaratkan mereka mungkin terlibat dalam serangan teror itu untuk mengalihkan perhatian polisi.

Dua polisi tewas dan satu terluka dalam serangan teror oleh seorang penyerang di pos polisi Ulu Tiram, Johor pada 17 Mei 2024. (Foto: CNA/Zamzahuri Abas)

Keamanan telah ditingkatkan di kantor polisi, istana Sultan Johor, serta kediaman Menteri Besar Johor.

Jenazah kedua polisi dan tersangka dibawa ke Rumah Sakit Sultan Ismail untuk autopsi dan penyelidikan lebih lanjut.

Polisi yang terluka juga telah dibawa ke rumah sakit yang sama untuk perawatan, Bernama melaporkan.

Jemaah Islamiyah memiliki hubungan erat dengan Al Qaeda, kelompok teroris yang melakukan serangan 11 September di Amerika Serikat pada tahun 2001.

JI bertanggung jawab atas sejumlah serangan teror di Indonesia, termasuk bom Bali tahun 2002 yang menewaskan lebih dari 200 orang.

Pemimpin spiritual JI, Abu Bakar Bashir, mendirikan madrasah di Ulu Tiram bernama Luqmanul Hakiem pada awal 1990-an, menurut berbagai laporan.

Sekolah ini dihadiri oleh Noordin Muhammad Top, dalang serangan bom JW Marriott dan Ritz-Carlton di Jakarta tahun 2009, serta militan JI lainnya Mukhlas yang merupakan salah satu otak bom bali 2002.

Dapatkan informasi menarik lainnya dari dalam dan luar negeri dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan