Sempat diwajibkan, Arab Saudi batalkan keharusan vaksin meningitis untuk umrah

JAKARTA: Otoritas Arab Saudi membatalkan untuk sementara persyaratan vaksin meningitis bagi jemaah umrah.

Keputusan ini diumumkan oleh Otoritas Umum Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA) melalui surat edaran terbaru pada Kamis (6/2) kepada seluruh maskapai penerbangan terkait.

Edaran tersebut menggantikan kebijakan sebelumnya yang mewajibkan vaksin meningitis Neisseria bagi jemaah umrah mulai Februari 2025.

"Kewajiban ini telah ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut," demikian pernyataan Inside the Haramain dalam unggahan di platform X melalui akunnya @insharifain dikutip Senin (10/2).

Unggahan tersebut juga menampilkan cuplikan kebijakan vaksinasi meningitis yang diumumkan pada Januari 2025.

Sebelumnya, GACA pada 7 Januari 2025 menerbitkan edaran yang mewajibkan seluruh jemaah umrah menunjukkan sertifikat vaksinasi meningitis yang masih berlaku saat check-in.

Vaksin ini diwajibkan bagi jemaah berusia di atas satu tahun dari semua negara tanpa pengecualian.

Arab Saudi menerima dua jenis vaksin meningitis, yaitu Vaksin Polisakarida Quadrivalent (ACYW), yang harus diberikan minimal 10 hari sebelum kedatangan dan berlaku hingga tiga tahun, serta Vaksin Konjugasi Quadrivalent (ACYW), yang memiliki masa berlaku lima tahun.

Keputusan awal mewajibkan vaksin meningitis didasarkan pada temuan 12 kasus meningitis meningokokus sejak April 2024 yang terkait dengan perjalanan umrah ke Makkah.

Dari jumlah tersebut, lima kasus dilaporkan di Amerika Serikat, empat di Prancis, dan tiga di Inggris.

Meningitis meningokokus merupakan penyakit langka yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis dan dapat menular pada individu yang tidak divaksinasi.

Penyakit ini menyebabkan peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang, berisiko menimbulkan komplikasi jangka panjang seperti gangguan memori, kejang, kehilangan keseimbangan, gangguan pendengaran, kebutaan, hingga infeksi darah.