Pasca insiden turbulensi, Singapore Airlines hentikan hidangkan makanan saat tanda sabuk pengaman menyala
Singapore Airlines juga tidak akan menyajikan layanan minuman panas ketika penumpang diwajibkan memakai sabuk pengaman.

SINGAPURA: Singapore Airlines (SIA) memutuskan tidak akan lagi menghidangkan makanan saat lampu tanda kenakan sabuk pengaman menyala.
Perubahan prosedur ini dilakukan setelah insiden turbulensi hebat pada penerbangan SQ321 yang menewaskan 1 orang dan melukai ratusan penumpang dan awak pesawat.
Pesawat rute London-Singapura itu melakukan pendaratan darurat di Bandara Suvarnabhumi Bangkok setelah pilot mendeklarasikan keadaan darurat medis.
Data terakhir dari pihak rumah sakit di Bangkok melaporkan sejumlah penumpang mengalami cedera di otak dan sumsum tulang belakang.
Selain makanan, maskapai nasional Singapura itu juga tidak akan menyajikan layanan minuman panas ketika penumpang diwajibkan memakai sabuk pengaman.
Keputusan ini diambil sebagai pendekatan yang lebih hati-hati untuk menghadapi turbulensi selama penerbangan, SIA mengumumkan Kamis (23 Mei).
Kebijakan saat ini mengenai awak kabin mengamankan barang-barang penumpang di kabin selama kondisi cuaca buruk akan tetap berlaku.
"Awak pesawat juga akan terus memberi tahu penumpang untuk kembali ke kursi mereka dan mengencangkan sabuk pengaman. Mereka akan memantau penumpang yang mungkin memerlukan bantuan, termasuk mereka yang berada di kamar kecil," SIA menyampaikan kepada CNA.
SIA menambahkan bahwa awak kabin pesawat akan kembali ke kursi mereka dan mengencangkan sabuk pengaman saat tanda sabuk pengaman menyala.
"Pilot dan awak pesawat sadar akan bahaya yang terkait dengan turbulensi. Mereka juga dilatih untuk membantu penumpang dan memastikan keselamatan penumpang selama penerbangan," ujar SIA.
"SIA akan terus meninjau prosedur kami karena keselamatan penumpang dan kru adalah yang paling penting."
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.