Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Asia

Mengejek ritual Hindu dalam video kontroversial, penyiar radio Malaysia diselidiki oleh polisi

Mengejek ritual Hindu dalam video kontroversial, penyiar radio Malaysia diselidiki oleh polisi

Pembawa acara radio Era FM (dari kiri) Azad Jasmin, Nabil Ahmad dan Radin Amir Affendy telah diskors dan telah mengeluarkan permintaan maaf kepada publik. (Foto: Facebook/ERA Malaysia)

05 Mar 2025 04:23PM (Diperbarui: 05 Mar 2025 04:25PM)

KUALA LUMPUR: Pihak berwenang di Malaysia sedang menyelidiki tiga penyiar radio yang tampaknya mengejek ritual Hindu dalam sebuah klip video.

Tindakan ketiganya dengan cepat dikutuk oleh netizen dan pemimpin negara, dan Inspektur Jenderal Polisi Razarudin Husain mengatakan 44 laporan polisi telah diajukan terhadap mereka hingga Rabu (5 Maret).

Laporan tersebut mengklaim bahwa video tersebut menyentuh “sensitivitas rasial” dan “mengejek agama Hindu”, katanya.

Ketiganya, dari saluran Era FM milik perusahaan media Astro, akan diperiksa di markas polisi Bukit Aman pada hari Rabu, demikian laporan New Straits Times.

Kasus ini tengah diselidiki berdasarkan Pasal 298 KUHP tentang perbuatan yang menimbulkan ketidakharmonisan, perpecahan, atau perasaan permusuhan atau kebencian atas dasar agama, serta Pasal 233 Undang-Undang Komunikasi dan Multimedia Tahun 1998 tentang penyalahgunaan fasilitas jaringan jasa, kata Razarudin.

Dalam video yang diunggah pada hari Selasa (4/3) di laman Instagram saluran radio tersebut, trio Nabil Ahmad, Azad Jasmin dan Radin Amir Affendy terlihat menirukan ritual kavadi yang dilakukan umat selama Thaipusam.

Salah satu dari mereka meneriakkan “Vel Vel”, sementara yang lainnya terlihat tertawa. Thaipusam memperingati dewa Hindu Dewa Murugan yang menerima vel, atau tombak yang tak terkalahkan, dari ibunya Parvati.

Video tersebut ditonton 95.400 kali dan dibagikan 204 kali sebelum dihapus, kata Razarudin kepada media pada hari Selasa, seperti dikutip kantor berita Bernama.

Para pembawa acara radio, yang merupakan nama-nama terkenal di industri media lokal, juga telah ditangguhkan sambil menunggu penyelidikan internal, Astro Audio mengumumkan pada hari Selasa.

Tindakan mereka telah memicu serangkaian tanggapan dari para pemimpin dan lembaga pemerintah Malaysia yang mendesak penghormatan terhadap semua agama.

Melalui sekretaris persnya, Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengimbau “semua pihak untuk menghindari polemik 3R (ras, agama, dan kerajaan) dalam bentuk pernyataan atau tindakan apa pun, dan mengutamakan rasa saling menghormati dan mencintai di tengah masyarakat”.

Menteri Persatuan Nasional Aaron Ago Dagang meminta Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) untuk mengambil tindakan terhadap mereka yang bertanggung jawab.

"Tindakan yang menghina perasaan kelompok agama lain tidak dapat diterima dalam masyarakat multiras kita," katanya pada hari Selasa, seperti dikutip Free Malaysia Today.

"Tindakan yang tepat akan diambil (terhadap) mereka yang membagikan konten apa pun yang menghina atau merendahkan agama di media massa."

Menteri Komunikasi Fahmi Fadzil mengatakan, MCMC akan memanggil manajemen Astro dan Era FM untuk memberikan penjelasan lengkap.

"Hal ini untuk memastikan bahwa tindakan dapat diambil berdasarkan peraturan dan undang-undang yang berlaku," katanya pada hari Selasa.

Menteri Digital Gobind Singh Deo mengecam tindakan trio tersebut sebagai "sangat menyinggung dan sangat memprihatinkan" dan menyerukan "penyelidikan menyeluruh".

Departemen Pengembangan Islam Malaysia (Jakim) mengatakan semua agama harus dihormati di Malaysia dan tidak boleh diolok-olok dengan cara apa pun.

"Meremehkan atau mengejek praktik keagamaan orang lain tidak hanya bertentangan dengan ajaran Islam tetapi juga dapat menyebabkan ketegangan dan mengganggu kerukunan masyarakat," kata Jakim dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Malay Mail.

Ketiga presenter yang membawakan acara sarapan pagi "3 Pagi Era" di Era FM itu menyampaikan permohonan maaf melalui akun Instagram milik stasiun tersebut pada Selasa.

"Kelakuan kita telah membuat orang lain tidak nyaman dan menyakiti perasaan beberapa pihak serta teman-teman India kita," kata Nabil.

"Kami juga akan memastikan hal serupa tidak terulang di masa mendatang," imbuh Radin.

Ikuti Kuis CNA Memahami Asia dengan bergabung di saluran WhatsApp CNA Indonesia. Menangkan iPhone 15 serta hadiah menarik lainnya.

Source: CNA/ih

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan