Mantan menteri Singapura mengaku bersalah dalam kasus langka korupsi pejabat
SINGAPURA: Mantan Menteri Transportasi Singapura S Iswaran telah mengaku bersalah menerima gratifikasi saat menjabat pada permulaan persidangan kasus korupsi yang melibatkan pejabat negara hari Selasa (24/9), suatu hal yang langka di pusat keuangan Asia ini.
Iswaran didakwa menerima hadiah yang mencakup tiket pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris dan Grand Prix Formula 1 Singapura.
Kasus ini telah mencengkeram negeri kaya raya yang selama ini membanggakan birokrasi bergaji tinggi dan efisien serta tata kelola yang kuat.
Iswaran bergabung dalam kabinet pada tahun 2006 dan merupakan menteri Singapura pertama yang diadili atas tuduhan korupsi.
Pria berusia 62 tahun itu ditangkap pada bulan Juli tahun lalu dan dituduh menerima suap senilai ratusan ribu dolar dari taipan properti Ong Beng Seng. Iswaran adalah penasihat komite penyelenggara Grand Prix Singapura, sementara Ong memiliki hak cipta atas acara balapan tersebut.
Ong belum didakwa dengan pelanggaran apa pun dan Iswaran sebelumnya telah membantah tuduhan tersebut ketika ia mengundurkan diri dari kabinet.
Di pengadilan, ia mengaku bersalah atas tuduhan menghalangi keadilan, serta menerima barang berharga dengan cuma-cuma - atau dengan pembayaran yang tidak memadai - dari seseorang yang terlibat dengannya dalam kapasitas resminya sebagai pegawai negeri.
Jaksa penuntut secara mengejutkan telah mengurangi jumlah dakwaan yang dihadapi Iswaran dari 35 menjadi lima. Sisa 30 dakwaan akan dipertimbangkan untuk pemutusan hukuman, menurut jaksa penuntut.
Dakwaan menerima gratifikasi membawa hukuman penjara hingga dua tahun dan denda. Atas tindakan menghalangi keadilan, Iswaran dapat dijatuhi hukuman penjara hingga tujuh tahun dan denda.
Namun, jaksa penuntut meminta hukuman yang jauh lebih ringan, yakni enam hingga tujuh bulan penjara, sementara pengacara pembela meminta hukuman delapan minggu.
Hakim Vincent Hoong mengatakan bahwa ia akan memberi putusan hukuman pada 3 Oktober.
Kasus korupsi terakhir yang melibatkan menteri Singapura terjadi pada tahun 1986, ketika menteri pembangunan nasional diselidiki karena diduga menerima suap. Ia meninggal sebelum dapat didakwa di pengadilan.
Tahun lalu, Singapura termasuk dalam 5 negara dengan tingkat korupsi paling rendah di dunia, menurut indeks persepsi korupsi Transparency International.
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.