Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Asia

Malaysia mulai reformasi subsidi BBM, harga solar naik sekitar 50%

Harga bahan bakar solar di sebagian besar wilayah Malaysia naik sekitar 50 persen mulai hari Senin (10 Juni) apabila pemerintah beralih dari subsidi yang mahal ke pendekatan yang ditargetkan. 

Malaysia mulai reformasi subsidi BBM, harga solar naik sekitar 50%

Meskipun ada pemotongan subsidi, harga solar di Malaysia akan tetap termasuk yang terendah di Asia Tenggara. (Foto file: iStock)

10 Jun 2024 04:52PM (Diperbarui: 10 Jun 2024 05:06PM)

KUALA LUMPUR: Harga bahan bakar solar di sebagian besar wilayah Malaysia diperkirakan naik sekitar 50 persen pada hari Senin (10 Juni) karena pemerintah mulai beralih dari subsidi yang mahal ke pendekatan yang ditargetkan dan terutama membantu mereka yang membutuhkan.

Malaysia, yang banyak memberikan subsidi terhadap harga bahan bakar, minyak goreng, beras, dan bahan pokok lainnya, mengalami kenaikan subsidi hingga mencapai rekor tertinggi dalam beberapa tahun terakhir di tengah melonjaknya harga komoditas, sehingga membebani kas pemerintah.

Tagihan subsidi solarnya sendiri telah meningkat 10 kali lipat dari RM1,4 miliar pada tahun 2019 menjadi RM14,3 miliar pada tahun 2023.

Bulan lalu pemerintah mengatakan rencana pengurangan subsidi solar tahun ini diperkirakan akan menghemat sekitar RM4 miliar (US$853,24 juta) per tahun, dan penghematan tersebut diharapkan akan diarahkan kembali ke kelompok berpenghasilan rendah.

Kementerian Keuangan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa pihaknya akan mulai menetapkan harga bahan bakar diesel untuk menyelaraskannya dengan harga pasar.

Harga eceran bahan bakar diesel akan naik menjadi RM3,35 (Rp 11.565) per liter mulai tengah malam di semua pompa bensin di seluruh Semenanjung Malaysia, kata kementerian. Ini adalah harga pasar tanpa subsidi berdasarkan rata-rata bulan Mei 2024 menurut rumus Mekanisme Penetapan Harga Otomatis.

Harganya akan tetap RM2,15 per liter di negara bagian dan teritori Malaysia di Kalimantan, serta untuk kendaraan logistik yang memenuhi syarat di bawah sistem kendali diesel bersubsidi pemerintah.

Harga solar yang lebih rendah juga telah ditetapkan untuk nelayan dan kendaraan angkutan umum darat seperti bus sekolah dan ambulans, kata kementerian.

Solar dijual dengan empat harga berbeda di Malaysia sesuai subsidi: RM1,65 untuk nelayan, RM1,88 untuk angkutan umum darat, RM2,15 untuk kendaraan niaga dan pribadi, serta harga pasar tanpa subsidi untuk sektor komersial yang mencapai RM3,60 awal tahun ini.

Pemerintah akan memberikan bantuan tunai kepada individu Malaysia yang memenuhi syarat yang memiliki kendaraan diesel, serta petani skala kecil dan petani kecil komoditas untuk mengurangi potensi dampak terhadap pendapatan mereka, kata kementerian tersebut.

PENYELUNDUAN, PENYALAHGUNAAN

Meskipun ada pemotongan subsidi, harga solar di Malaysia akan tetap termasuk yang terendah di Asia Tenggara, dengan harga bahan bakar yang dijual setara dengan RM8,79 per liter di Singapura, RM4,43 di Indonesia, dan RM4,24 di Thailand, kata kementerian tersebut. 

Situasi ini mengundang penyelundupan ke negara tetangga dan penyelewengan di sektor komersial yang tidak memenuhi syarat penggunaan solar bersubsidi, kata Menteri Keuangan kedua Malaysia, Amir Hamzah Azizan.

Dia mengatakan penetapan harga dan penerapan subsidi solar yang ditargetkan akan memperkuat posisi keuangan negara dalam jangka panjang.

“Saya ingin tegaskan, yang dilakukan pemerintah saat ini adalah memfokuskan kembali subsidi kepada mereka yang berhak saja. Kita ingin menghentikan kebocoran-kebocoran yang merugikan masyarakat dan negara.

“Setiap tahun kita mengalami kerugian yang sangat besar dan hal ini dapat menghambat kesejahteraan yang layak kita dapatkan. Ini adalah keputusan pemerintah untuk memperkuat posisi keuangan negara dalam jangka panjang,” ujarnya.

Amir Hamzah menambahkan, untuk periode-periode berikutnya, harga solar akan diumumkan setiap minggu sesuai dengan praktik Kementerian Keuangan saat ini dan pemerintah akan terus memantau situasi yang ada untuk menghindari ketidakstabilan harga.

Dapatkan informasi menarik lainnya melalui WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.

Source: CNA/ih

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan