Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Asia

'Ini made in China!': Kala netizen China bangga DeepSeek mampu tandingi ChatGPT

"Masyarakat bangga bahwa inovasi ini asli dari China ... dibuat oleh seseorang yang tidak pernah mengenyam pendidikan di luar negeri," kata seorang pengamat.

BEIJING/SINGAPURA: Rasa gembira dan bangga diutarakan para netizen China terhadap DeepSeek, sebuah perusahaan rintisan lokal yang menghebohkan dunia dengan model kecerdasan buatan (AI) terbaru mereka.

Kehadiran DeepSeek mengejutkan hingga ke Wall Street dan Silicon Valley karena dianggap mampu mengimbangi atau bahkan melampaui AI asal Amerika Serikat, ChatGPT buatan OpenAI. Padahal, biaya investasi DeepSeek jauh lebih murah.

Ketenaran ini juga melambungkan nama Liang Wenfeng, manajer investasi berusia 40 tahun yang banting stir ke pasar teknologi lalu mengembangkan DeepSeek.

Meski pemberitaan soal DeepSeek mendominasi media-media Barat, namun media China relatif lebih landai memberitakannya lantaran tajuk utama didominasi soal Tahun Baru China.

Pembicaraan soal DeepSeek justru lebih ramai di media sosial China.

Chatbot DeepSeek adalah produk nomor satu di Apple App Store di AS, melampaui chatbot ChatGPT milik OpenAI. (Foto: Reuters/Dado Ruvic)

Di situs microblogging Weibo, DeepSeek menjadi salah satu topik terpanas pada akhir bulan lalu. Sementara itu, frasa "apa itu DeepSeek" berada di urutan keenam pada platform media sosial Xiaohongshu, dengan 46 juta penggunaan di periode yang sama.

Banyak netizen China mengaku bangga atas pencapaian DeepSeek, karena ini adalah perusahaan lokal.

"Ini made in China! Selain itu, ini open-source, sangat murah, dan tidak memerlukan VPN! Teknologi China kali ini lebih unggul!" kata seorang pengguna Xiaohongshu.

Seorang lainnya, yang mengaku bekerja di bidang teknik lingkungan, mengatakan: "Jawaban-jawaban yang diberikan AI (DeepSeek) memang bagus, dan model bahasa besar dalam negeri ini sangat mengesankan."

Netizen China juga mengungkapkan keterkejutannya atas kemampuan DeepSeek.

Pengguna Xiaohongshu, Tata, membagikan bagaimana dia mengeluarkan perintah yang sama kepada DeepSeek dan dua chatbot AI lainnya, Doubao dan ChatGPT: "Bantu saya menulis puisi modern yang menggambarkan suasana ketika saya berjalan di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet."

Menurut Tata, puisi yang dihasilkan Doubao dan ChatGPT seperti buatan anak SMA, namun puisi DeepSeek lebih puitis dan merujuk pada kearifan lokal: "Di dalam perut yak, seluruh senja di dataran tinggi ini tercipta."

"Ini benar-benar AI masa depan... Kemampuan (DeepSeek) lebih dari cukup untuk menggambarkan suka dan duka orang kebanyakan. Era jatuh cinta pada robot benar-benar semakin dekat," kata dia.

Andy Chen Xinran, konsultan independen China di Beijing, mengatakan kepada CNA bahwa banyak orang China yang baru tahu soal DeepSeek dalam beberapa hari terakhir ini.

"Saya rasa dalam 48 jam terakhir, saya telah melihat banyak orang yang menyadari bahwa barang ini ada... bahwa mereka memiliki alat yang berguna bagi mereka," tambahnya.

"Orang-orang bangga bahwa inovasi asli terjadi di Tiongkok, di Hangzhou, dan oleh seorang pendiri yang tidak pernah mengenyam pendidikan di luar negeri," kata Chen, mencatat bahwa sebagian besar pengembang di tim Liang juga tidak mengenyam pendidikan di luar negeri.

"Hal ini memberikan kepercayaan diri yang tinggi bagi banyak orang."

Liang Wenfeng (kanan), pendiri startup AI asal China, DeepSeek, berbicara dalam sebuah simposium yang dipimpin oleh Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, pada 20 Januari 2025. (Foto: CCTV Plus)

KEMAJUAN TERBARU

Para pengamat mengatakan kepada CNA bahwa kemajuan yang diciptakan DeepSeek mencerminkan kemajuan inovasi di sektor swasta China.

Perusahaan swasta merupakan pendorong pertumbuhan utama di China, berkontribusi terhadap 80 persen lapangan kerja di perkotaan dan menjadi tulang punggung di negara dengan perekonomian senilai US$18 triliun tersebut.

"Terobosan ini dicapai bukan oleh lembaga penelitian yang didukung oleh pemerintah dan perusahaan-perusahaan besar milik negara, tetapi oleh sebuah lembaga pendanaan tanpa subsidi pemerintah. Ini adalah contoh nyata dari efisiensi sektor swasta," kata Zhang Zhiwei, presiden dan kepala ekonom Pinpoint Asset Management, kepada CNA.

"Pasar sekarang menyadari bahwa inovasi di sektor swasta China sangat kompetitif, bahkan dalam skala global," tambahnya.

Keberhasilan DeepSeek disadari juga oleh politisi papan atas di China, karena Beijing mengejar inovasi teknologi tinggi dan kemandirian dalam menghadapi kendali ekspor Amerika Serikat dan ancaman tarif dari Presiden Donald Trump.

Pada 20 Januari, pada hari DeepSeek merilis produk baru ke publik, Liang menghadiri simposium tertutup yang diselenggarakan oleh Perdana Menteri China Li Qiang, seperti diberitakan Xinhua.

Dia termasuk di antara sekelompok ahli terpilih dari berbagai industri untuk memberikan pendapat dan saran kepada Li sebagai bagian dari draf laporan kerja pemerintah.

Dalam pertemuan tersebut, Li menyerukan fokus pada "pendorong pertumbuhan baru" melalui inovasi ilmiah dan teknologi, serta mengintensifkan upaya untuk "mengamankan dan meningkatkan mata pencaharian masyarakat".

DeepSeek telah menjadi kuda hitam dalam industri AI global, ujar mantan editor utama Global Times, Hu Xijin, dalam postingannya di Weibo pada Senin malam.

"Terobosan apa yang akan dibuatnya dan apa yang akan dibawanya? Semua ini bisa jadi hanya permulaan saja," tulisnya.

MENGGALI LEBIH DALAM MANFAAT DEEPSEEK

Netizen China juga telah menggunakan media sosial untuk berbagi pengalaman mereka menggunakan DeepSeek.

Seorang netizen di Xiaohongshu menggambarkan bahwa DeepSeek bisa bercakap-cakap seperti manusia dan tidak "seperti mesin".

Pengguna lain menggambarkan pengalaman emosionalnya saat menggunakan DeepSeek untuk melakukan brainstorming cerita.

Dalam sebuah postingan yang mendapatkan 19.000 like, pengguna bernama Cat and Mouse, mengaku ingin membuat kisah tentang neneknya, namun dia kesulitan menuliskannya karena kemampuannya yang terbatas. Dia memberikan data-data mengenai neneknya kepada DeepSeek untuk menulis untuknya.

"Saya terpesona dengan cerita yang ditulisnya, bukan karena cerita itu ditulis dengan baik, tetapi karena kalau saya yang menulis seperti itu pasti akan butuh waktu lama (dan belum tentu sebagus itu), tapi (DeepSeek) cuma butuh waktu 5 detik saja," kata dia.

Pengguna lain, Bella Ren, menggambarkan bahwa ia "sangat terkejut" dengan kualitas jawaban yang diberikan oleh DeepSeek, membandingkannya ChatGPT.

Dia mencatat bahwa meskipun ChatGPT menawarkan "akurasi yang tepat" dalam menjawab soal kewirausahaan, tapi jawabannya sering kali masih seperti bahasa mesin.

"Saya sangat mengagumi kemahiran DeepSeek dalam menulis jawaban," ujar Bella Ren, dan menambahkan bahwa ia berniat untuk menggunakan DeepSeek sebagai alat bantu AI-nya.

Tapi ada juga netizen yang mengkritik DeepSeek.

Seorang pengguna Weibo mengatakan DeepSeek memiliki keterbatasan dalam menangani tugas-tugas kreatif kompleks yang membutuhkan pemahaman tentang konteks, nuansa, dan emosi manusia. Ini adalah tantangan yang juga dihadapi oleh model AI lainnya.

"Menggunakan DeepSeek untuk menulis novel masih sangat sulit. Ia masih kesulitan untuk membayangkan pola perilaku manusia, sehingga menghasilkan gambaran yang klise," tulis pengguna.

Meski begitu, para pengamat mencatat bahwa keunggulan kompetitif DeepSeek bukan untuk menulis novel.

"Para pengembanglah yang akan menggunakan teknologi ini sebagai dasar pengembangan aplikasi lain - mulai dari pendidikan, perdagangan, semuanya," kata Chen, konsultan independen yang berbasis di Beijing.

"Menurut saya, keunggulan paling kompetitif yang dimiliki DeepSeek dibandingkan platform AI lainnya adalah harganya yang relatif lebih murah. Chip yang digunakannya lebih sedikit ketimbang model AI perusahaan lainnya."

Ikuti Kuis CNA Memahami Asia dengan bergabung di saluran WhatsApp CNA Indonesia. Menangkan iPhone 15 serta hadiah menarik lainnya.

Source: CNA/da

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan