Jual beli emas di India kembali menggeliat usai pajak impor dipangkas
Pada Juli lalu, pemerintah India memangkas pajak impor emas dari 15 persen menjadi 6 persen, memicu penurunan harga logam mulia.

Pedagang menata gelang emas di toko perhiasan pada ajang Akshaya Tritiya, sebuah festival pembelian emas di Mumbai, India, 7 Mei 2019. (Foto File: REUTERS/Francis Mascarenhas)
MUMBAI: Penjual perhiasan, Rakesh Bachhawat, telah mengantisipasi melonjaknya permintaan emas di tokonya menjelang musim pernikahan dan hari-hari besar.
Dalam beberapa waktu belakangan, penjualan di tokonya yang terletak di pinggiran Mumbai, India, memang tengah lesu - tapi itu tidak akan terjadi lagi.
Pemerintah pusat India dalam pengumuman anggaran belanja negara Juli lalu mengatakan mereka akan menurunkan pajak impor untuk emas, dari yang sebelumnya 15 persen menjadi hanya 6 persen.
Langkah ini telah membantu menurunkan harga emas yang menjulang tinggi dan meningkatkan permintaan dalam negeri untuk logam mulia.
"Banyak orang yang berinvestasi dengan emas dan saya memprediksi penjualan akan meningkat 10 hingga 20 persen di musim ini. Saya 100 persen yakin," kata Bachhawat.
Media lokal India telah melaporkan adanya lonjakan penjualan emas hingga 30 persen di beberapa toko perhiasan.
Warga India membeli emas fisik dalam bentuk perhiasan, batangan atau koin. Bagi beberapa orang, ini adalah bentuk investasi dan cara menyimpan kekayaan bagi mereka yang tidak punya rekening bank.
PROSPEK CERAH UNTUK EMAS
India sebagai pasar pembeli emas terbesar kedua dunia mengalami penurunan penjualan emas tahun lalu akibat tingginya harga beli. Penjualan turun 3 persen pada 2023 hingga sekitar 750 ton.
Setelah pajak impor dipangkas Juli lalu, prospek penjualan emas terlihat menjanjikan.
Dewan Emas Dunia memperkirakan perubahan ini akan memicu tambahan pembelian emas oleh konsumen setidaknya 50 ton pada paruh pertama tahun ini.
Pembelian emas pada 2024 di India diprediksi mencapai hingga 850 ton.
"Kami yakin antara Oktober, November dan Desember (tahun ini) akan menjadi saat-saat pembelian emas terbanyak dari yang pernah kita lihat selama ini," kata CEO Dewan Emas Dunia India, Sachin Jain.
Saat ini emas di India dijual dengan harga 73.000 rupee (Rp13,5 juta) per 10 gramnya.
Mereka yang berkecimpung di industri ini mengatakan, jika bukan karena pemangkasan pajak impor, harga emas bisa mencapai sekitar Rp14,8 juta.
MENGAPA INDIA MEMANGKAS PAJAK IMPOR EMAS?
Pejabat India mengatakan bahwa pemerintahannya memangkas pajak impor emas untuk dua tujuan - pertama agar harga emas turun untuk mendorong permintaan dalam negeri, dan kedua untuk memberantas penyelundupan karena harga emas yang lebih terjangkau.
Data resmi menunjukkan bahwa penyelundupan emas tengah meningkat di India. Melalui jaringan yang rumit, penyelundup memasukkan emas ke India melalui jalur darat, laut dan udara.
Pada 2023 saja, aparat di India menyita lebih dari 3.900kg emas, angka sitaan tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
"Sekarang, dengan penurunan pajak impor - dan penyelundupan yang memerlukan biaya - saya kira arbitrasenya turun ke tingkat yang sangat kecil, dan insentifnya tidak cukup," kata Jain. Arbitrase merujuk pada pembelian dan penjualan aset terus menerus di beragam pasar untuk memperoleh tingkat profit tertentu.
Para pengusaha juga mengatakan penurunan pajak impor adalah langkah yang sudah tepat.
"Kami sangat bersyukur mereka akhirnya memotong pajak, dan ini membantu pedagang di seluruh India untuk bisa lebih cepat dalam meningkatkan usaha," kata Colin Shah, pendiri dan direktur Kama Jewelry, perusahaan dagang dan eksportir di Andheri.
Namun ada kekhawatiran angka emas bisa tiba-tiba naik karena berbagai faktor yang tidak bisa dikendalikan India, seperti ketegangan geopolitik, penurunan suku bunga oleh bank sentral AS Federal Reserve dan pemilu AS yang akan datang.
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.Â