Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.

Iklan

Asia

Gelombang baru COVID-19 guncang Singapura, diprediksi meledak Juni 2024

Kementerian Kesehatan Singapura menghimbau warga yang belum menerima vaksin dalam 12 bulan terakhir untuk kembali divaksin.

Gelombang baru COVID-19 guncang Singapura, diprediksi meledak Juni 2024
Pejalan kaki terlihat memakai masker di Jalan South Bridge Road, Singapura pada tanggal 22 Februari 2022. (CNA/Gaya Chandramohan)
20 May 2024 03:20PM (Diperbarui: 20 May 2024 04:13PM)

SINGAPURA: Gelombang virus COVID-19 kembali menghantam Singapura.

Angka kasus harian COVID-19 meroket 90 persen pada pekan 5 hingga 11 Mei dari 13.700 kasus menjadi 25.900.

Rataan angka pasien yang dirawat inap di rumah sakit juga naik drastis dari 181 menjadi 250 pasien, menurut data terakhir Kementerian Kesehatan (MOH), Sabtu (18 Mei).

Diperkirakan jumlah penderita yang terinfeksi virus corona bakal melejit antara pertengahan hingga akhir Juni 2024.

MOH menyampaikan memantau serius naiknya angka-angka ini.

Adapun varian COVID-19 yang sedang menyebar di negeri “Singa” adalah KP.1 dan KP.2 yang mendominasi dua pertiga kasus infeksi.

Dua varian ini adalah turunan dari varian JN.1 yang muncul beberapa bulan lalu.

KP.2 juga adalah varian yang dominan di negara-negara lain seperti China, Thailand, India, Australia, dan Inggris.

Kementerian menekankan tidak ada indikasi bahwa kedua varian ini lebih berbahaya dari varian-varian COVID-19 sebelumnya.

MOH juga menghimbau warga yang belum menerima suntikan vaksin dalam 12 bulan terakhir agar kembali divaksin.

80 persen warga Singapura telah divaksin penuh namun belum menerima vaksin tambahan dalam setahun terakhir.

Pemerintah mengingatkan agar masyarakat tidak lengah walau COVID-19 sudah berstatus endemik.

Singapura akan tetap melanjutkan kebijakan hidup berdampingan dengan Covid-19 yang ditandai dengan telah normalnya kehidupan sehari-hari di Singapura seperti sebelum pandemi.

Negeri kota ini telah mengakhiri tiga tahun status siaga hingga darurat pandemi Covid-19 pada 13 Februari 2023.

Protokol kesehatan dan pembatasan sosial terakhir yaitu aturan wajib bermasker di kendaraan umum dicabut pada hari yang sama.

Mayoritas besar warga Singapura saat ini memilih tidak lagi memakai masker.

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.

Source: CNA/ew

Juga layak dibaca

Iklan

Iklan