Berumur 37 tahun, Paetongtarn Shinawatra susul jejak ayah Thaksin dan bibi Yingluck jadi PM Thailand
Ing Shinawatra menjadi Perdana Menteri termuda dalam sejarah Thailand.
BANGKOK: Dinasti Shinawatra melanjutkan cengkeramannya di dunia politik Thailand.
Hal ini dipastikan setelah parlemen Thailand memilih Paetongtarn Shinawatra sebagai Perdana Menteri baru Thailand pada Jumat (16 Agustus).
Paetongtarn berhasil meraih 319 suara atau hampir dua pertiga dari total suara di parlemen
Paetongtarn atau yang akrab dipanggil Ing itu adalah putri mantan perdana menteri dan miliarder telekomunikasi Thaksin Shinawatra.
Perempuan muda yang baru berusia 37 tahun itu akan menjadi Perdana Menteri termuda dalam sejarah negeri “Gajah Putih”.
Dia juga akan menjadi perdana menteri perempuan kedua Thailand setelah bibinya Yingluck Shinawatra.
Lulusan Universitas Surrey Inggris ini mengambil alih kursi PM setelah Mahkamah Konstitusi Thailad memakzulkan pendahulunya taipan properti Srettha Thavisin karena mengangkat seorang menteri yang pernah dihukum dalam tindak kriminal.
Paetongtarn bisa dikatakan adalah pemain baru di kancah politik Thailand.
Sebelum terjun resmi pada akhir 2022 menjelang pemilu Mei 2023, dia menjalankan bisnis hotel kerajaan bisnis keluarganya.
Dia merupakan juru kampanye utama partai pimpinannya Pheu Thai ketika masa kampanye.
Ibu dari dua anak ini akan dihadapkan pada berbagai tantangan, terutama kondisi ekonomi yang memburuk dan popularitas Pheu Thai yang semakin menurun karena belum berhasil merealisasikan program bantuan tunai andalannya senilai 500 miliar baht.
Selain itu Paetongtarn juga akan menghadapi kemungkinan perlawanan dari kubu elit royalis, militer, dan pengusaha konservatif yang telah menggulingkan ayah dan bibinya serta tiga PM Pheu Thai lain melalui kudeta militer dan pengadilan.
Pemakzulan Srettha mengindikasikan rapuhnya gencatan senjata politik antara Thaksin dan kubu konservatif yang berhasil memulangkannya ke Thailand tahun lalu setelah 15 tahun hidup di pengasingan.
Pertanyaan besar yang juga muncul adalah sejauh mana Paetongtarn akan dipengaruhi oleh ayahnya.
Thaksin Shinawatra memiliki pengaruh sangat besar terhadap politik Thailand selama dua dekade terakhir.
Ia mengubah politik Thailand pada awal 2000-an dengan kebijakan populis yang mendapatkan dukungan besar dari masyarakat pedesaan berujung pada kemenangan telak di hampir setiap pemilu.
Namun, kekuasaanya juga membuat dia dibenci oleh elit berkuasa dan kalangan konservatif di Thailand yang melihat pemerintahannya korup, otoriter, dan tidak stabil secara sosial.
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini