Ingin berdialog dengan AS, ASEAN tidak akan bertindak balas terhadap tarif Trump

Bendera di luar gedung sekretariat Perhimpunan Asosiasi Negara-Negara (ASEAN), menjelang pertemuan para pemimpin ASEAN di Jakarta, Indonesia, 23 April 2021. (REUTERS/Willy Kurniawan/Foto Arsip)
KUALA LUMPUR: Negara-negara Asia Tenggara mendesak dialog dengan Amerika Serikat mengenai tarif perdagangan dan tidak akan mengenakan tindakan pembalasan, kata menteri ekonomi blok regional ASEAN pada Kamis (10/4).
Sebelum jeda 90 hari diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump mengenai penerapan tarif AS, enam dari sembilan negara Asia Tenggara yang menjadi target pemerintahan AS dikenai tarif yang jauh lebih besar dari perkiraan, yakni antara 32% dan 49%.
Sebagai perbandingan, level untuk Uni Eropa adalah 20%, Jepang 24%, dan India 27%.
"Kami menyatakan niat bersama untuk terlibat dalam dialog yang jujur dan konstruktif dengan AS untuk mengatasi berbagai masalah terkait perdagangan.
Komunikasi dan kolaborasi yang terbuka akan sangat penting untuk memastikan hubungan yang seimbang dan berkelanjutan," kata para menteri ekonomi ASEAN dalam sebuah pernyataan, yang menyatakan keprihatinan tentang tarif dan dampaknya.
Setelah pertemuan pada hari Kamis, para menteri mengatakan bahwa mereka menegaskan kembali dukungan mereka untuk sistem perdagangan multilateral yang dapat diprediksi, adil, dan berbasis aturan.
ASEAN yang beranggotakan 10 negara secara kolektif merupakan ekonomi terbesar kelima di dunia.
Para anggotanya sangat bergantung pada ekspor sebagai pendorong pertumbuhan.
Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya.