Skip to main content
Hamburger Menu
Close
Edisi:
Navigasi ke edisi CNA lainnya di sini.
Iklan

Asia

2 orang selamat secara ajaib dalam kecelakaan Jeju Air 2216, siapa mereka?

Kedua orang itu adalah pramugara dan pramugari yang duduk di bagian ekor pesawat.

2 orang selamat secara ajaib dalam kecelakaan Jeju Air 2216, siapa mereka?
Bangkai pesawat Jeju Air 2216 yang keluar dari landasan pacu dan meledak di Bandara Internasional Muan, Muan, Korea Selatan, 30 Desember 2024. (Reuters/Kim Soo-hyeon)

MUAN: Pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 2216 mengalami kecelakaan dahsyat di Bandara Internasional Muan, dekat kota Gwangju, sekitar 288 kilometer barat daya ibu kota Seoul, Korea Selatan, Minggu (29/12).

Kecelakaan ini menewaskan 179 orang, sementara dua orang ditemukan selamat di bagian ekor pesawat.

Dikutip dari The Guardian, dua orang yang lolos dari maut secara ajaib itu masing-masing seorang laki-laki dan perempuan, merupakan awak pesawat.

Nyawa mereka dilaporkan tidak terancam.

Pria bernama Lee (33) dilarikan ke ruang perawatan intensif (ICU) karena mengalami beberapa patah tulang.

Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya fraktur di punggungnya, yang membatasi pergerakan pasien.

"Ia terbangun dan mendapati dirinya telah diselamatkan," ujar Direktur Rumah Sakit Ehwa Womans University di ibu kota Seoul, Ju Woong, menirukan ucapan Lee kepada dokter.

Menurut Ju Woong, korban bisa berkomunikasi dengan baik dan tidak menunjukkan tanda-tanda kehilangan ingatan atau gangguan serupa.

Namun, ia sempat kebingungan dan bertanya, "Mengapa saya ada di sini?" saat menjalani pemeriksaan di rumah sakit.

Lee mengaku telah mengenakan sabuk pengaman sebelum pesawat mendarat. Setelah itu, ia tidak mengingat apa pun yang terjadi.

"Rasanya seperti pesawat telah mendarat, tapi saya tidak ingat lagi setelahnya," ujarnya.

Korban selamat lainnya adalah seorang perempuan bernama Koo (25) yang saat ini dirawat di Asan Medical Center, Seoul.

Ia dilaporkan mengalami luka di pergelangan kaki dan kepala, tetapi kondisinya stabil.

Koo menceritakan detik-detik sebelum pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan pada Minggu pagi.

"Asap keluar dari mesin pesawat dan kemudian meledak," katanya.

Pihak rumah sakit tidak mengajukan pertanyaan terperinci tentang kecelakaan tersebut, mengingat potensi trauma dan kondisi pasien yang masih dalam pemulihan.

DETIK-DETIK TRAGEDI JEJU AIR

Pesawat Jeju Air yang diisi 181 orang yaitu 175 penumpang dan kru pesawat gagal mendarat di Bandara Internasional Muan, setelah terbang selama hampir 5 jam dari Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok.

Insiden ini menjadi salah satu kecelakaan penerbangan paling tragis dalam sejarah Korea Selatan.

Para saksi mata melaporkan adanya kawanan besar burung di sekitar landasan pacu sesaat sebelum kecelakaan terjadi.

Menara pengawas bandara sempat memperingatkan pilot tentang potensi tabrakan dengan burung.

Kapten pesawat kemudian mengirimkan peringatan Mayday alias darurat setelah menerima peringatan itu.

Nahas, pendaratan tidak berhasil setelah pesawat keluar dari landasan pacu akibat menabrak dinding luar pagar Bandara Muan.

Pesawat Boeing 737-8AS itu kemudian meledak hebat setelah menabrak pagar dengan asap hitam tampak membubung dari badan pesawat yang rusak parah dan hampir tidak dapat dikenali.

Karyawan Bandara Internasional Muan meletakkan bunga dan pesan belasungkawa di lokasi kecelakaan pesawat Jeju Air 2216, 30 Desember 2024. (Reuters/Kim Soo-hyeon)

Petugas telah menemukan dua kotak hitam Jeju Air. Namun, perekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR) mengalami kerusakan sebagian.

Kerusakan ini berpotensi menghambat analisis soal penyebab kecelakaan.

Untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan akan membutuhkan waktu berbulan-bulan apalagi ditambah dengan Kerusakan pada FDR.

Ikuti Kuis CNA Memahami Asia dengan bergabung di saluran WhatsApp CNA Indonesia. Menangkan iPhone 15 serta hadiah menarik lainnya.

Source: Others/ew

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan